BUMN Diminta Transformasi
Sabtu, 15 Oktober 2011 – 02:27 WIB
Penggunaan dan penerapan teknologi terbaru akan menciptakan pasar baru pula yang membuat perusahaan tetap eksis dalam persaingan yang kian ketat di pasar global. “Teknologi dan hasil kerja R&D perusahaan bisa menciptakan pasar yang baru. Tanpa adanya inovasi, perusahaan dipastikan akan terlibas,” tegasnya.
Baca Juga:
Ketua Umum Ikatan Alumni Institute Teknologi Sepuluh Nopember ini mencontohkan pergerakan porto folio bisnis yang bergerak cepat dialami oleh Telkom, Indofarma, Kimia Farma, Bio Farma, Krakatau Steel dan lainnya. Bahkan banyak diantara perusahaan pelat merah yang telah menjadi world company.
“Ini dibuktikan dengan ekspor yang dilakukan oleh PT Dirgantara Indonesia (PTDI) ke Korea, PT Pindad eskpor ke Malaysia, Bio Farma ke 110 negara. Bio Farma ini ya, bila tidak meluncurkan produk baru maka empat tahun ke depan akan habis, yang lainnya juga sama tertinggal inovasi produk maka revenue akan hilang,” paparnya.
Untuk pengembangan bisnis, Kementerian BUMN juga menyatakan komitmennya untuk mendukung program R&D yang merupakan salah satu paket dari pengembangan. “Jika ada kendala segera bicarakan, butuh biaya ajukan proposal. Pastikan Direksi mengikuti penyusunan RKAP secara optimal,” ujar Irnanda.
BANDUNG – Badan Usaha Milik Negara (BUMN) didorong tidak hanya berkutat pada porto folio bisnis saja, namun dituntut fokus menitikberatkan
BERITA TERKAIT
- Shell Membantah Bakal Tutup SPBU di Indonesia
- BTN Raih Penghargaan di Ajang LinkedIn Talent Awards
- Melalui UMK Academy, Pertamina Dukung UMKM Bersaing di Tingkat Global
- Pupuk Kaltim Kembali Raih Predikat Platinum di Ajang ASSRAT 2024
- Pegadaian Gelar Media Awards 2024, Puluhan Jurnalis Raih Penghargaan
- Pertamina Regional Indonesia Timur Raih Penghargaan Internasional Best Practice GCSA 2024