BUMN Migas Dianggap Tepat Menurunkan Impor Energi Lebih Cepat

BUMN Migas Dianggap Tepat Menurunkan Impor Energi Lebih Cepat
Ilustrasi. Foto: dok/JPG

jpnn.com - JPNN.com - Wacana pembentukan BUMN Migas mendapat banjir apresiasi. Dalam seminar edukasi yang digelar di Gedung Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Salemba, Rabu (21/12), BUMN Migas dianggap sebagai strategi pemerintah mewujudkan ketahanan energi.

Selain itu, BUMN Migas sekaligus mempercepat penurunan impor energi yang selama ini menjadi persoalan krusial APBN.

Soal kesiapan, BUMN Migas paling mungkin dilakukan dalam waktu dekat mengingat hanya akan menyatukan dua entitas usaha, PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (Persero) yang masing-masing memiliki keunggulan dan bisa diarahkan untuk saling melengkapi.

Dalam seminar edukasi bertajuk Understanding Value Creation PROCESS of Holding BUMN itu, hadir Dekan FEB UI Prof Ari Kuncoro, Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha, Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro, Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata, Kementerian BUMN Edwin Hidayat Abdullah, Prof. Jimly Asshiddiqie guru besar hukum tata negara UI, Dekan FISIP UI Ari Susilo, mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas Prof Andrinof A Chaniago dengan moderator Prof Rhenald Kasali.

Edwin Hidayat Abdullah, menuturkan pembentukan holding migas akan menyatukan kekuatan bisnis tengah dan hilir terutama dalam transmisi gas yang dikuasai yang PGN, sementara bisnis hulu minyak selama ini sangat dipahami Pertamina. 

Sehingga ketika BUMN Migas terwujud maka anak usaha Pertamina yang bergerak di bisnis transportasi dan transmisi gas, yakni Pertagas akan berada di bawah PGN. Sementara PGN akan menjadi anak usaha Pertamina.

Hingga saat ini persoalan utama industri migas di Indonesia adalah tumpang tindihnya peran hulu dan hilir antara PT Pertamina dengan PT PGN Tbk. Dengan skema ini maka bisnis yang sifatnya duplikasi antara entitas usaha akan dikurangi atau bahkan dihilangkan salah satunya target infrastruktur gas yang diharapkan menurunkan harga gas bagi industri secara signifikan.

Menurut Aloysius Kiik Ro tujuan dibentuknya perusahaan holding adalah supaya BUMN Migas lebih kuat untuk bisa bersaing di pasar global, seperti Temasek di Singapura ataupun Khasanah di Malaysia. 

JPNN.com - Wacana pembentukan BUMN Migas mendapat banjir apresiasi. Dalam seminar edukasi yang digelar di Gedung Magister Manajemen Fakultas Ekonomi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News