BUMN Perhotelan Dorong Pembangunan Homestay

”HIG ini nanti ada semuanya. Hotel di bawah Garuda Indonesia, hotel di bawah Pertamina, dan lainnya. Nanti kan di bawah HIG, HIG-nya di bawah BUMN langsung. Secara kepemilikan, masih sendiri-sendiri,” ucapnya.
Untuk sementara, itu memang belum disatukan manajemen. Baru sebatas secara operasional. ”Ke depan, bakal ada holding,” imbuhnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan, jumlah kamar hotel berbintang di Indonesia mencapai 500 ribu kamar. Masih kurang sekitar 220 ribu kamar. Total ada dua ribu hotel.
”Satu hotel kira-kira punya seratus kamar lebih sedikit. Untuk menunggu orang membangun seratus kamar, diperlukan waktu lima tahun. Nah, wisata yang landed ini perlu homestay. Nanti Perumnas dan perbankan bisa bermain di homestay,” tuturnya.
Kontribusi sektor pariwisata mencapai USD 10 miliar dan berpotensi menjadi USD 12 miliar.
”Kami prediksi menjadi USD 20 miliar (jangka pendek, Red). Jika industri lain perlu minimal USD 100 ribu untuk create job opportunity, pariwisata hanya membutuhkan USD 5 ribu. Target saya adalah create 2 juta job opportunity,” ungkapnya. (gen/c18/sof)
JAKARTA – Sinergi bisnis perhotelan di bawah naungan grup BUMN diarahkan untuk mendukung sektor pariwisata. Pembentukan Hotel Indonesia Group
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sinarmas Investama Ajak Generasi Muda Melek Investasi Digital
- Sejumlah Tokoh Ikut Tenangkan Nasabah Bank DKI dan Imbau Tidak Kosongkan Rekening
- SPBH Milik PLN IP Bakal Jadi Kunci Penting Mewujudkan Transportasi Berbasis Hidrogen
- Talenta Unggul Mampu Memperkuat Hilirisasi Pertambangan
- Harga Emas Melonjak, Didimax Buka Edukasi Trading Gratis
- Genjot Pertumbuhan Ekonomi, Kanwil Bea Cukai Jakarta Beri Fasilitas TBB ke Perusahaan Ini