Bumper-Bumper Besar di Tengah Krisis Besar

Bumper-Bumper Besar di Tengah Krisis Besar
Bumper-Bumper Besar di Tengah Krisis Besar
Pelabuhan Surabaya saja hanya bisa dimasuki kapal yang membawa 1.300 kontainer dan pelabuhan sekelas Makassar hanya bisa dimasuki kapal yang membawa 1.100 kontainer. Sorong akan meloncat langsung ke skala 3.000 kontainer. Tentu pelabuhan Surabaya dan Makassar juga segera diperdalam sehingga seragam: bisa dimasuki kapal yang membawa 3.000 kontainer.

Proyek ketiga di Papua tidak kalah besarnya: (8) pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) skala raksasa di Wamena. Minggu ini saya akan menyertai direksi PLN ke Wamena untuk memulai pembangunan jalan dan beberapa jembatan menuju lokasi PLTA tersebut.

Jalan yang dibangun panjangnya 25 km ke arah Yahukimo. Inilah jalan yang akan dipakai untuk mengangkut bahan dan peralatan. Tentu jalan ini juga sangat bermanfaat untuk penduduk sekitar.

Listrik PLTA ini bisa untuk menerangi seluruh kawasan tengah Papua dan menjadi proyek raksasa pertama di pedalaman Papua. Saya berharap masih kuat berjalan kaki sejauh 25 km di Pegunungan Wamena itu seperti yang saya lakukan persis setahun lalu.

Krakatau Steel juga harus memulai pembangunan (9) pabrik baja baru. Dananya, lokasinya, dan pasarnya sudah tersedia. Inilah pabrik baru dengan teknologi baru yang lebih efisien. Tidak seperti pabrik lama yang karena teknologinya sangat tua harga jual di pasar bisa lebih mahal 100 dolar per tonnya. Proyek ini juga sekaligus untuk mengimbangi agar Krakatau Steel tidak terlihat seperti fosil di depan pabrik baja baru kerja sama KS dengan Posco Korea di sebelahnya, yang akhir tahun depan bisa uji coba produksinya.

SAMBIL mengikuti sidang kabinet yang membicarakan pertumbuhan ekonomi di Kementerian Perindustrian Jumat lalu, saya iseng-iseng mengingat di luar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News