Bunda Jeanette NasDem Yakin Anies-Gus Imin akan Menang di Jatim

jpnn.com, SURABAYA - Ketua DPW Partai NasDem Jawa Timur Sri Sajekti Sudjunadi atau akrab disapa Bunda Jeanette meyakini bahwa pasangan Anies Baswedan-Gus Muhaimin Iskandar atau pasangan AMIN bisa menang di Jawa Timur dan menunaikan harapan bagi terwujudnya keadilan sosial di Indonesia.

“Pak Anies dan Gus Muhaimin adalah harapan bagi terwujudnya keadilan sosial di Indonesia. Saya berkeyakinan pasangan Bacapres dan Bacawapres AMIN akan mampu dan memiliki kapasitas menunaikan janji kemerdekaan untuk memajukan kesejahteraan umum dan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh Indonesia,” terang Bunda Jeanette, Minggu (5/11).

Tak hanya meyakini AMIN akan mampu dan memiliki kapasitas menunaikan janji kemerdekaan untuk memajukan kesejahteraan umum dan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh Indonesia, Bunda Jeanette mengungkapkan dirinya yakin AMIN akan meraih kemenangan di Jawa Timur.

“Keyakinan saya, AMIN akan menang di Jawa Timur,” kata dia.

Bunda Jeanette mengungkapkan, yang dilakukan sekarang ada memperjuangkan nasib masa depan anak bangsa.

“Yang kita perjuangkan untuk memenangkan AMIN adalah demi kehidupan anak dan cucu kita yang baik di masa depan. Kalau generasi saya, mungkin tidak lama akan berlalu, tetapi masa depan milik anak dan cucu kita. Masa depan anak dan cucu itulah yang harus diperjuangkan dengan memenangkan AMIN,” ujarnya.

Memang, kata dia, jika ditanya masyarakat akan menjawab puas dengan situasi saat ini. Padahal, keadaan sekarang tidak sedang baik-baik saja. “Masyarakat kita yang pemaaf memang akan menjawab puas kalau ditanya. Tetapi, orang yang sama, kalau kita tanya, apakah lapangan kerja sulit, apakah harga-harga mahal, apakah sekolah harus berebut, mereka 80 persen juga akan menjawab keadaan saat ini sulit dan tidak baik-baik saja,” ujar Bunda Jeanette.

Bunda Jeanette mengungkapkan pengalamannya berkeliling sekolah di Surabaya. “Surabaya ini kan top-nya, terbaiknya di antara 38 kabupaten dan kota se-Jawa Timur. Kota terbesar kedua di Indonesia. Tapi pas saya keliling sekolah-sekolah di Surabaya, betapa orang Surabaya pun untuk dapat sekolah negeri, harus berebut sampai ndelosor-ndelosor,” tandasnya.