Bunda Putri jadi Misteri di Sidang Fathanah
jpnn.com - JAKARTA - Sosok Bunda Putri yang mendadak muncul dalam persidangan perkara suap pengurusan kuota impor sapi dan pencucian uang dengan terdakwa Ahmad Fathanah, Kamis (29/8), di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta masih misterius. Sosok Bunda Puteri itu membuat Ketua Tim Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi Muhibuddin mencecar Ridwan Hakim pengusaha sekaligus putra Ketua Dewan Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hilmi Aminuddin, saat bersaksi di sidang Fathanah.
Ridwan menegaskan bahwa Bunda Putri adalah mentor bisnisnya. "Dia (Bunda Putri) menjelaskan soal bisnis secara umum dan memberikan peluang-peluang bisnis," jawab Ridwan saat bersaksi di sidang Fathanah.
Ridwan mengatakan Bunda Putri memiliki perkebunan pinang di Kalimantan. Dia mengaku tiga tahun jadi murid bisnis Bunda Putri.
Namun, jawaban ini membuat JPU KPK semakin dalam mencecar Ridwan. Muhibuddin pun heran soal kaitan bisnis pinang dengan usaha Ridwan yang bergerak di bidang konveksi.
Namun Ridwan tetap berkelit. "Jadi bisnis itu kan pola pikir, cara melihat sesuatu menangkap peluang. Saya bertukar pikiran. Saya tidak mau selamanya punya usaha konveksi," ungkap Ridwan.
Muhibuddin kemudian menanyakan sejak kapan bekas Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq kenal Bunda Putri. Namun Ridwan mengaku tak ingat. "Yang saya tahu pasti saya lebih dulu kenal (Bunda Puteri)," ujarnya.
Ridwan membantah sering berdiskusi bertiga bersama Bunda Putri dan Luthfi. Namun, Ridwan pernah menggelar pertemuan bertiga. "Waktu itu setelah penangkapan Fathanah," jelas Ridwan.
Muhibuddin lantas bertanya isi pembicaraan saat itu? "Bersilaturahmi biasa. (Ngomong) soal keadaan politik dan ekonomi," jawab Ridwan.
JAKARTA - Sosok Bunda Putri yang mendadak muncul dalam persidangan perkara suap pengurusan kuota impor sapi dan pencucian uang dengan terdakwa Ahmad
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan
- Kapolri Ajak Pemuda Muhammadiyah Berantas Judi Online & Polarisasi Pilkada Serentak