Bung Karno Bukan Pencipta Pancasila

Bung Karno Bukan Pencipta Pancasila
Bung Karno menerima gelar doktor honoris causa dari UGM di Siti Hinggil, Keraton Yogya, 19 September 1951. Foto: Dok. UGM.

“Saya diminta untuk memberi kursus mengenai Pancasila,” kata Bung Karno saat kuliah perdana di Istana Negara, Jakarta. 

“Dan,” sambung Si Bung, “kursus tak dapat selesai dalam satu uraian. Karena itu akan diadakan kursus Pancasila ini beberapa kali.” 

Kursus Pancasila diadakan sebanyak enam kali. Lima kali di Istana Negara, Jakarta.

Kursus penutup di Yogyakarta, pada 21 Februari 1958 melibatkan Senat Universitas Gajah Mada, yang memberinya gelar doktor honoris causa sebagai pencipta Pancasila tujuh tahun sebelumnya. 

Tempatnya pun sama: Siti Hinggil, Keraton Yogyakarta.

Rangkaian kursus itu, diakui sebagai uraian paling lengkap tentang Pancasila.

“Sepanjang pengetahuan saya,” kata Sekretaris Jendral Komite Pusat Liga Pantjasila, Imam Pratignjo, 24 Agustus 1960, “belum pernah Bung Karno mengupas Pancasila selengkap seperti yang diamanatkan dalam kursus tersebut.” 

Maka, kumpulan materi lengkap kuliah umum Bung Karno itu pun dibukukan dengan judul PANTJASILA—Dasar Filsafat Negara.

UNIVERSITAS Gadjah Mada menganugerahi Bung Karno gelar Doktor Honoris Causa sebagai pencipta Pancasila. Namun, Si Bung enggan disebut pencipta Pancasila.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News