Bung Komar Beber Arti Penting Segitiga Maluku, Papua dan NTT

jpnn.com, LABUAN BAJO - Ketua Bidang Kehormatan PDI Perjuangan Komarudin Watubun mengatakan, ada dokumen yang merupakan riset sejak ratusan tahun lalu mengenai Maluku.
Salah satunya produksi, ekstraksi, dan perdagangan rempah-rempah selalu menjadi tanda alam atas lahir dan redupnya kerajaan-kerajaan serta peradaban di dunia.
Penulis buku Maluku: Staging Point RI Abad 21 itu menambahkan, dalam riset dari sejumlah bukti arkeologis menyebutkan bahwa pada rempah-rempah asal Maluku sudah diperjualbelikan di Persia pada abad ke-17 pra-Masehi.
“Yunani pada pra-Masehi mencatat kemajuan sains, filsafat, dan teknologi ketika konsumsi rempah-rempah sangat besar,” kata Komarudin di Labuan Bajo, Jumat (4/5).
Dia menambahkan, kekaisaran Romawi pra-Masehi juga mencatat konsumsi rempah sangat besar yang dipasok dari India.
“Bahkan, pada era Firaun Mesir pra-Masehi pada masa itu Maluku disebut jazirat-al-mulk,” tambah Komarudin.
Komar menambahkan, kebangkitan Eropa ditandai dengan konsumsi rempah yang sangat besar pada abad 15-18 M.
Pada masa itu, sambung Komarudin, lahir Revolusi Industri di Eropa Barat.
Ketua Bidang Kehormatan PDI Perjuangan Komarudin Watubun mengatakan, ada dokumen yang merupakan riset sejak ratusan tahun lalu mengenai Maluku.
- Kewajiban Freeport Kepada Papua Belum Selesai
- Fiersa Besari Bakal Pulang Dari Timika Esok Hari
- Tak Banyak Kader PDIP Ikut Retret di Magelang, Hubungan Pusat & Daerah Tetap Aman?
- Tokoh Pemuda Papua Gifli Buiney Dukung Program Ketahanan Pangan Nasional
- Mega Larang Kepala Daerah PDIP Ikut Retret, Pengamat Singgung Soal Prabowo Pekikkan Hidup Jokowi
- Wamendagri Ribka Haluk Apresiasi Kinerja Pansel DPRP Papua Tengah