Bung Komar Beber Arti Penting Segitiga Maluku, Papua dan NTT
Sementara itu, Amerika Serikat merespons dengan menggeser kekuatan maritim dari Eropa ke Asia Pasifik.
Di sisi lain, Jepang-India merancang koridor laut Asia-Afrika sejak 2016.
Kedua, bagi Indonesia, alinea keempat UUD 1945 menugaskan pemerintah ikut menciptakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Bangsa Indonesia menghendaki tata-dunia yang damai, adil, dan ramah lingkungan.
Ketiga, zona Maluku dan sekitarnya memiliki akar dan nilai sejarah ratusan bahkan ribuan tahun membentuk peradaban dunia, kelahiran ekonomi global, pasar saham, asuransi, kompas navigasi, khususnya peradaban maritim melalui hasil rempah-rempah.
Nilai sejarah dan strategis itu kini perlu direvitalisasi, dibangun untuk tata dunia yang adil, damai, dan ramahlingkungan, serta tercapainya cita-cita rakyat Indonesia bersatu, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 45.
Bung Komar menambahkan, Maluku dan berbagai kawasan di sekitarnya di Indonesia Timur yang memiliki nilai kesejarahan panjang sekaligus nilai strategis selama lebih dari 800 tahun baik di level global maupun regional Asia harus memiliki peran strategis dan menjadi penentu daya saing Indonesia.
“Posisi geografis, alam menjadi nilai lebih. Idealnya sumber daya manusianya juga harus mampu bersaing,” tambah anggota DPR RI itu.
Ketua Bidang Kehormatan PDI Perjuangan Komarudin Watubun mengatakan, ada dokumen yang merupakan riset sejak ratusan tahun lalu mengenai Maluku.
- Program Sarapan Sehat Bergizi tak Hanya untuk Anak Didik, Tetapi juga Menyasar Para Guru
- Yohannis Manansang Berencana Bangun Rumah Sakit Internasional di Sentani
- Dukung Gerakan Literasi Heka Leka, Anies Baswedan Bicara Potensi Anak-anak Maluku
- Mantan Bupati Ini Ditangkap Polisi terkait Pencabulan Anak
- Jelang Natal & Tahun Baru, Senator Manaray Bersama Kemenhub Sepakat Awasi Harga Tiket ke Papua
- Laut China Selatan, Teledor Atau Terjerat Calo Kekuasaan