Bung Komar Beber Arti Penting Segitiga Maluku, Papua dan NTT
Dia mencontohkan di perairan Maluku ada 25 titik blok migas. Sebanyak 20 di antaranya sudah dieksplorasi, salah satunya Blok Masela.
"Itulah sumber daya alam yang bisa dijadikan titik untuk menggerakkan Indonesia. Kita punya modalnya, sumber daya manusianya, dan letaknya strategis," kata Komarudin.
Dia menambahkan, hubungan geografis antara Papua, Maluku, dan NTT yang berada dalam satu garis alam menyebabkan siklus pergerakan alam.
“Zona ini menjadi sangat kaya dan mampu memasok kebutuhan energi dan sumber alam dunia,” tegas Bung Komar.
Menurut dia, hal itu berbeda dengan garis arus alam zona barat Indonesia yang bersifat kumparan membalik, lamban, kurang saling terkait, dan kurang saling mendukung.
Hal itu membuat zona tersebut hanya mampu memasok kebutuhan zona-zona tertentu bukan kebutuhan global.
Menurut Komarudin, penerapan strategi dan program sosial-ekonomi-lingkungan (triple bottom line) pada zona segitiga ini dapat menghasilkan perubahan besar dan bersamaan pada seluruh sektor pertanian, kehutanan, perikanan, kelautan, dan peternakan di Indonesa maupun global.
“Kebutuhan masyarakat dunia dulu, kini dan ke depan dapat dipasok dari zona ini,” tegas Komarudin. (jos/jpnn)
Ketua Bidang Kehormatan PDI Perjuangan Komarudin Watubun mengatakan, ada dokumen yang merupakan riset sejak ratusan tahun lalu mengenai Maluku.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Program Sarapan Sehat Bergizi tak Hanya untuk Anak Didik, Tetapi juga Menyasar Para Guru
- Yohannis Manansang Berencana Bangun Rumah Sakit Internasional di Sentani
- Dukung Gerakan Literasi Heka Leka, Anies Baswedan Bicara Potensi Anak-anak Maluku
- Mantan Bupati Ini Ditangkap Polisi terkait Pencabulan Anak
- Jelang Natal & Tahun Baru, Senator Manaray Bersama Kemenhub Sepakat Awasi Harga Tiket ke Papua
- Laut China Selatan, Teledor Atau Terjerat Calo Kekuasaan