Bunga Bank BUMN Pasti Turun
Sofyan: Tak Akan Laku jika Tak Turun
Senin, 06 April 2009 – 08:26 WIB

Bunga Bank BUMN Pasti Turun
JAKARTA – Langkah Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan (BI rate) akan segera diikuti oleh penurunan suku bunga kredit perbankan, terutama bank BUMN. Men BUMN Sofyan Djalil memastikan, bank pelat merah akan mengikuti tren penurunan BI rate. "(suku bunga) Pasti akan turun," ujarnya di Kantor Kementerian BUMN akhir pekan lalu.
BI memangkas bunga acuan sebesar 25 bps (basis points) dari 7,75 persen menjadi 7,5 persen Jumat (3/4). Ini posisi terendah sejak BI rate diperkenalkan sebagai acuan pada Agustus 2005. Saat itu, posisi BI rate mencapai 8,25 persen.
Baca Juga:
Tren penurunan BI rate dimulai sejak Desember lalu. Saat itu, BI menurunkan suku bunga 25 bps menjadi 9,25 persen. Sofyan mengakui, penurunan BI rate ketika itu tidak serta merta diikuti penurunan bunga kredit. "Itu karena time lag response (selisih atau rentang waktu dalam merespon, Red)," katanya.
Sofyan mengaku belum tahu seberapa cepat bank BUMN akan merespons penurunan BI rate kali ini. Menurut dia, hal itu bergantung pada kondisi masing-masing bank. Tapi, dia memastikan penurunan bunga hanya soal waktu. "Tunggu saja, pasti akan turun. Kalau dia (bank BUMN) tidak turun, dan kalau (suku bunga) bank lain turun, tidak akan laku," terangnya.
JAKARTA – Langkah Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan (BI rate) akan segera diikuti oleh penurunan suku bunga kredit perbankan,
BERITA TERKAIT
- Pertamina Dorong Ribuan UMKM Perempuan untuk Berkarya Lewat Program PFpreneur
- Krisis Pangan Global Mulai Terjadi, Bagaimana Status Indonesia?
- Mentrans Iftitah Harap Jepang Berinvestasi di Kawasan Transmigrasi
- Temui Menteri Rosan, Waka MPR Dorong Regulasi CCS yang Progresif dan Kompetitif
- Wamentan Sudaryono Ingin Ekspor Pertanian ke Eropa Meningkat Agar Petani Sejahtera
- Akademisi Nilai Tata Kelola LPG 3 Kilogram jadi Solusi Subsidi Tepat Sasaran