Bunga Bank Naik Terus

Hanya Empat Bulan, Tambah 1,5 Persen

Bunga Bank Naik Terus
Bunga Bank Naik Terus

jpnn.com - JAKARTA  - Tekanan inflasi dan depresiasi rupiah membuat Bank Indonesia (BI) kian agresif memperketat kebijakan moneter. Setelah akhir Agustus lalu menaikkan suku bunga acuan BI rate 50 basis poin, kemarin BI kembali mengerek BI rate 25 basis poin.

Direktur Eksekutif Direktorat Komunikasi BI Difi Johansyah mengatakan, rapat dewan gubernur (RDG) BI melihat, masih perlu langkah-langkah lanjutan untuk mengendalikan inflasi, stabilisasi nilai tukar rupiah, serta penyesuaian defisit transaksi berjalan (current account).   "Karena itu, BI rate perlu dinaikkan ke 7,25 persen,"   ujarnya kemarin (12/9).

Tidak hanya itu, BI juga menaikkan suku bunga lending facility 25 basis poin menjadi 7,25 persen dan suku bunga deposit facility 25 basis poin menjadi 5,50 persen.   "Berbagai kebijakan ini ditempuh untuk mengendalikan inflasi menuju sasaran 4,5 plus minus 1 persen pada 2014,"   katanya.

Langkah agresif BI yang kembali menaikkan BI rate itu cukup mengejutkan. Sebab, dalam empat bulan terakhir, BI sudah mengerek BI rate 150 basis poin dari level 5,75 persen hingga ke 7,25 persen.

Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti mengatakan, di antara 25 pakar ekonomi yang disurvei kantor berita Bloomberg, hanya 4 orang yang memprediksi BI akan menaikkan BI rate. Sedangkan 21 orang memprediksi BI akan mempertahankan BI rate di level 7,00 persen.   

"Tampaknya, BI memilih langkah pre-emptive (antisipasi) untuk meredam depresiasi rupiah dan ekspektasi inflasi,"   katanya.

Managing Director dan Ekonom Senior Standard Chartered Bank Fauzi Ichsan menyatakan, langkah BI menaikkan BI rate sudah tepat. Dia beralasan, tingkat suku bunga yang tinggi akan memancing minat investor untuk tetap menempatkan dananya di Indonesia.   

"Selain itu, naiknya suku bunga akan mengerem laju pertumbuhan ekonomi sehingga impor turun dan defisit transaksi berjalan bisa dikurangi,"   jelasnya.

JAKARTA  - Tekanan inflasi dan depresiasi rupiah membuat Bank Indonesia (BI) kian agresif memperketat kebijakan moneter. Setelah akhir Agustus

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News