Bunga-Bunga Bermekaran dalam Narasi Simbolik

Oleh: Fajar Sidiq Sukirnanto

Bunga-Bunga Bermekaran dalam Narasi Simbolik
Fajar Sidiq Sukirnanto. Foto: dok Fajar Sidiq

Menelusuri hubungan antar-seni dan budaya melalui hasil karya seni, kita dapat memahami nilai-nilai kepercayaan dan ritual yang ada di dalam kehidupan masyarakat. Pemahaman ini membantu kita mengenali warisan budaya leluhur dan memberikan apresiasi terhadap karya seni masa lampau yang memiliki nilai sejarah kuat.

Beberapa aspek seni dari perspektif moral dan filosofi, perupanya percaya bahwa seni juga dapat menjadi medium untuk menyampaikan nilai-nilai moral dan filosofis kepada masyarakat. Di dalamnya terjadi eksplorasi pertanyaan retorika, eksistensi dan tujuan hidup yang abstrak, bila berpandangan bahwa seni bukan hanya

keindahan visual semata tetapi juga dapat merangsang pemikiran kritis dan refleksi diri manusia, pandangan diskursus yang tidak pernah berakhir.

Bunga dalam bentuk gubahan begitu penting kehadirannya di dalam simbol dan

perlambang, pandangan-pandangan ini tidak menjadi eksklusif karena estetika mampu mengubah medium yang mengolaborasikan dari segi estetika, budaya dan moral, dan di dalamnya sebagai perwujudan dari kekayaan manusia dan keindahan yang melekat tentang bagaimana keindahan alam dan kehidupan terhubung antara manusia dan alam dan siklus yang tidak terhindar dari kelahiran, pertumbuhan dan kematian.

Dari awal trilogi puspita, kusuma dan sekar ditutup dengan kehidupan akhir memperlihatkan kepada kita semua ada sesuatu yang Maha Besar dari unsur keindahan yang terberi.***

(Penulis adalah seorang Kurator Seni Rupa/Sejarawan Seni)

Berabad-abad lamanya seni telah menjadi bagian penting dari kehidupan manusia, diawali sejak zaman purba.


Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News