Bunga KPR Tinggi, Nasabah Takeover ke Bank Syariah
Kamis, 23 Maret 2017 – 01:03 WIB
Dalam kurun waktu itu, biasanya bunga sudah floating. Harga cicilan yang wajib dibayar cukup tinggi.
Baca Juga:
Sedangkan bunga di perbankan syariah, khususnya Muamalat fixed enam tahun hanya lima persen.
Rate bunga ini setara dengan bunga untuk rumah bersubsidi.
Untuk melakukan takeover sendiri bagi masyarakat yang ingin tidak sulit. Terpenting di data BI check in mereka terkategorikan lancar.
Selain itu, nasabah bisa melakukan top up kredit. Misalnya, kredit KPR-nya sisa Rp 250 juta, bisa dinaikkan menjadi Rp 500 juta.
“Sisanya mungkin untuk renovasi atau hal lainnya,” tambahnya.
Permintaan KPR untuk takeover biasanya dari properti seharga Rp 500 juta hingga Rp 2 miliar.
Namun, untuk permintaan properti atau rumah baru yang laku Rp 200- Rp 500 juta.
Region Head Bank Muamalat wilayah Kalimantan Karsono menyebutkan, sejak tahun lalu, pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) di pihaknya tumbuh cukup
BERITA TERKAIT
- Kelompok Penerbang Roket Kembali Melaju Lewat Album Koma
- Sektor Properti di Batam Diprediksi Meningkat di 2025
- Yanuar Arif Wibowo: Sukseskan Program 3 Juta Rumah, Hapus Utang Pinjol Masyarakat Bawah
- Kinerja SPU Syariah Pasar Uang Syariah BRI-MI Tumbuh Positif di Tengah Ketidakpastian Pasar
- Ikan PrimaLand
- Mudahkan Masyarakat Punya Rumah, BTN Syariah Gelar Akad Massal KPR Tapera Syariah di Jember