Bunga Kredit Harus Turun
Rabu, 10 Desember 2008 – 17:21 WIB
JAKARTA - Perbankan dinilai mesti mengoreksi atau menurunkan suku bunga kreditnya setelah bank sentral menurunkan suku bunga acuan BI rate menjadi 9,25 persen. Penurunan bunga kredit penting untuk memacu kembali sektor riil di tengah gejolak ekonomi global.
''Jika nanti dunia usaha bergairah, muaranya bank sendiri akan diuntungkan,'' ujar Direktur Eksekutif Indef Ahmad Erani Yustika dalam diskusi di Jakarta, Selasa (9/12).
Baca Juga:
Sejak Mei hingga Oktober lalu bank sentral terus menaikkan BI rate hingga 150 basis poin atau 1,5 persen (sebelum akhirnya dikoreksi 25 basis poin atau 0,25 persen awal bulan ini). Kenaikan bunga itu dilakukan dengan tujuan utama memperketat likuiditas untuk mengendalikan inflasi.
Menurut Erani, dengan mulai dilonggarkannya kebijakan uang ketat, tingkat bunga kredit modal kerja dan investasi, yang rata-rata masih berkisar 13-15 persen, bisa diturunkan. Itu bisa menjadi stimulan positif bagi pergerakan sektor riil.
JAKARTA - Perbankan dinilai mesti mengoreksi atau menurunkan suku bunga kreditnya setelah bank sentral menurunkan suku bunga acuan BI rate menjadi
BERITA TERKAIT
- Dorong Laju Investasi di Ngawi, Bea Cukai Menerbitkan Izin Fasilitas Kawasan Berikat
- RI Sulit Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Kalau Mengandalkan Kapasitas Fiskal
- Harga Emas Antam Hari Ini Rabu 20 November Naik Lagi, Berikut Daftarnya
- PPN Jadi 12 Persen Tahun Depan, Begini Imbasnya ke Masyarakat
- Perkebunan Nusantara & Rumah Sawit Indonesia Berkolaborasi Wujudkan Astacita
- Pastikan Kenyamanan Penumpang saat Liburan Nataru, Kapal PELNI Jalani Uji Petik