Bunga Pinjaman Harusnya 14 %
Kamis, 08 Januari 2009 – 04:48 WIB
Menurut dia, tren di dunia suku bunga memang diturunkan untuk memacu sektor riil, ini diperlukan agar dunia usaha tidak terpuruk di tengah krisis global. Jika suku bunga dipertahankan tetap tinggi maka bisa mengancam kelangsungan ekonomi secara keseluruhan. Sebab, level BI rate diatas 9 persen sudah memberatkan para pengusaha. “Ya kalau bisa diturunkan lagi menjadi 8,50 persen untuk mendukung berbagai kebijakan pemerintah sekarang ini,” tukasnya.
Baca Juga:
Penurunan BI rate, lanjut dia, akan melengkapi stimulus fiskal yang telah ditempuh pemerintah seperti penaggungan bea masuk (BM) dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) sejumlah komoditi. Selain itu, kebijakan tersebut juga akan sangat sinkron dengan penurunan harga bensin dan solar di bulan Desember lalu. Apalagi pemerintah juga akan kembali merencanakan penurunan harga lagi. “Kalau BI Rate rendah, Kadin yakin Indonesia bisa memperkecil dampak krisis,” ungkapnya.
Kalau BI rate tinggi, Kadin mengkhawatrikan pada bulan-bulan ke depan pemerintah dan perbankan harus siap dengan non performing loan (NPL) yang tinggi. Sebab dengan BI rate diatas 9 persen, lending rate berkisar 18 persen dan tidak menutup kemungkinan bakal mencapai 20 persen. “Kalau itu terjadi sangatlah tidak berperasaan. Karena pinjaman bank tidak akan bisa diserap oleh sektor riil. Tidak ada perdagangan yang kuat kecuali black market,” jelasnya. (wir)
JAKARTA - Pelaku usaha menyambut positif keputusan Bank Indonesia yang menurunkan BI rate dari 9,25 persen menjadi 8,75 persen. Meski belum sesuai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kemendes PDT akan Jalankan 12 Rencana Aksi, Salah Satunya Swasembada Pangan
- Ini Upaya Bea Cukai Memperbaiki Pelayanan dan Pengawasan Sepanjang 2020-2024
- InterSystems jadi Solusi Data Terintegrasi & GenAI untuk Institusi Kesehatan Indonesia
- BRI Life & BRI Research Institute Realisasikan Komitmen Membantu UMKM
- Konsistensi Menghadirkan Inovasi, Bank Raya Raih BUMN Award 2024
- Prabowo Bentuk Satgas Hilirisasi dan Ketahanan Energi, Bahlil Ditunjuk Jadi Ketua