Bungkam Aktivis, Kirim ke RSJ

Bungkam Aktivis, Kirim ke RSJ
Bungkam Aktivis, Kirim ke RSJ
BEIJING - Kewalahan menghadapi ulah para aktivis, pejabat pemerintah Kota Xintai, Provinsi Shandong, menjadi nekat. Mereka menculik lantas mengirimkan para aktivis yang suka memprotes kebijakan pemerintah dan mengungkap korupsi pejabat itu ke rumah sakit jiwa.

Dalam kesaksian yang dipublikasikan The Beijing News, para aktivis yang menjadi bulan-bulanan pemerintah itu harus rela mendekam di rumah sakit jiwa maksimal dua tahun. Beberapa di antaranya juga mengaku dipaksa menjalani pengobatan. Padahal, mereka sama sekali tidak sakit mental. "Sebagian besar aktivis itu dibebaskan setelah sepakat tidak lagi melawan pemerintah," kutip The New York Times kemarin (9/12).

Salah seorang aktivis yang sempat dipenjarakan di rumah sakit jiwa adalah Sun Fawu. Petani 57 tahun yang memperjuangkan haknya untuk mendapatkan kompensasi lahan itu diculik pejabat pemerintah saat menuju Beijing pada Oktober lalu. Saat itu, dia hendak mengajukan petisi ke pemerintah pusat. "Dalam perjalanan saya ditangkap dan langsung dibawa ke Xintai Mental Health Center," ujarnya.

Selama 20 hari dipenjara di rumah sakit jiwa itu, dia dipaksa minum obat dan menerima suntikan yang membuatnya pusing dan linglung. Pernyataan itu dibenarkan direktur Xintai Mental Health Center, Wu Yuzhu. "Sekitar 18 pasien yang dikirim kesini beberapa tahun terakhir memang tidak mengalami gangguan jiwa. Tapi, kami tidak punya banyak pilihan selain merawat mereka," ujarnya.

BEIJING - Kewalahan menghadapi ulah para aktivis, pejabat pemerintah Kota Xintai, Provinsi Shandong, menjadi nekat. Mereka menculik lantas mengirimkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News