Bunker Nuklir Jadi Hotel
Jumat, 17 Oktober 2008 – 08:19 WIB
SEVELEN - Jika Dubai dinyatakan luar biasa karena memiliki Burj Al Arab, satu-satunya hotel bintang tujuh di dunia, Swiss pun bisa dibilang istimewa untuk urusan yang sama. Kemarin (16/10), negara netral itu memperkenalkan hotel tak berbintang satu-satunya. Hotel di Kota Sevelen tersebut sekaligus menjadi hotel tak berbintang pertama di dunia. Bahkan, jika suatu saat terjadi perang nuklir, para tamu pun harus siap berbagi kamar dengan serdadu, pasukan pemadam kebakaran dan pekerja kemanusiaan. Meski demikian, hotel tak berbintang itu mengantongi izin resmi dari pemerintah Swiss. "Izin itu diberikan dengan catatan. Yakni, kami harus menjaga keutuhan bunker dan merelakannya untuk dipakai militer atau aparat jika pemerintah membutuhkan," papar Patrick.
"Kekurangan adalah kelebihan menjadi motto kami," kata Patrick Riklin yang mengelola hotel aneh itu bersama kembarannya, Franc. Berpegang pada semboyan itu, keduanya lantas menjual segala bentuk kekurangan hotel tanpa bintang itu seharga GBP 17 (sekitar Rp 287 ribu) per malam. Keduanya mengundang sekitar 15 orang sebagai tamu dalam launching perdana hotel tak berbintang tersebut kemarin.
Baca Juga:
Karena dibangun di shelter nuklir yang sudah tidak digunakan, maklum jika hotel tersebut tidak memiliki kamar. Hanya ada beberapa tempat tidur di dalam tempat perlindungan nuklir tersebut. Tanpa tembok pembatas dan tanpa jendela, tentunya. Persediaan air panas untuk tamu pun terbatas. "Tidak ada room service atau televisi," kata Patrick.
Baca Juga:
SEVELEN - Jika Dubai dinyatakan luar biasa karena memiliki Burj Al Arab, satu-satunya hotel bintang tujuh di dunia, Swiss pun bisa dibilang istimewa
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan