Buntut Bentrok Ormas PP vs Paguyuban Lowo Ireng, 4 Orang jadi Tersangka

Dalam pengerjaan wahana bermain tersebut, kata dia, terjadi longsoran tanah uruk ke saluran irigasi sehingga mengakibatkan airnya keruh.
Menurut dia, kondisi tersebut juga mengakibatkan banyak ikan di dalam kolam milik warga banyak yang mati.
"Terkait dengan permasalahan tersebut, maka dicarikan solusi-nya. Kemudian pada tanggal 7 Maret, sekitar pukul 09.00 WIB atau 10.00 WIB, dari pihak proyek sebenarnya sudah kumpul bersama tokoh masyarakat, kepala desa, bahkan di sana ada Bhabinkamtibmas dan Babinsa," jelasnya.
Tidak lama setelah pertemuan yang menghasilkan titik temu itu selesai, kata dia, datanglah sekitar 10-20 orang dengan menggunakan pakaian seragam ormas.
"Ini masih perlu kami dalami, kami duga itu oknum dari Pemuda Pancasila. Di situlah terjadi keributan, sebetulnya di situ juga sudah selesai," ujarnya.
Seiring dengan berjalan-nya waktu, kata dia, muncullah pesan suara yang beredar di kalangan Pemuda Pancasila maupun Lowo Ireng.
Ia mengatakan inti dari pesan-pesan suara tersebut mengadu domba atau menghasut kedua ormas, sehingga terjadilah keributan.
Bahkan ketika beberapa oknum Lowo Ireng mendatangi Kecamatan Sumbang, kata dia, dilakukan pengadangan oleh oknum Pemuda Pancasila di Desa Banteran (Sumbang) karena terpengaruh pesan suara tersebut.
Sebanyak 200 orang dari Paguyuban Lowo Ireng bentrok dengan 400 anggota Ormas Pemuda Pancasila (PP).
- Ketua Umum Pemuda Pancasila Japto Diduga Terima Aliran Dana Terkait Kasus Rita Widyasari
- Ketum PP Japto Soerjosoemarno Penuhi Panggilan Penyidik KPK
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- KPK Sita Rubicon hingga Landrover dari Rumah Ketum PP Japto
- Tak Hanya Puluhan Mobil, KPK Sita Rp 56 Miliar di Rumah Ketua PP
- KPK Geledah Rumah Ketum Pemuda Pancasila, 11 Mobil Disita