Buntut Buntut
Oleh: Dahlan Iskan
Selama ini Tiongkok memang sudah marah kepada Kanada. Di Bali kemarin dicoba diredakan. Keduanya bertemu khusus meski hanya 10 menit. Itulah pertemuan pertama sejak 3 tahun lalu.
Selama ini kemarahan Tiongkok pada Kanada memang melebihi kemarahannya pada Amerika Serikat. Terutama sejak bos Huawei, madam Meng Wanzhou, ditangkap di Bandara Vancouver, 2018.
Setelah berbagai usaha membebaskannya gagal, Tiongkok membalas dengan menangkap dua orang Kanada yang lagi di Tiongkok. Salah satunya dijatuhi hukuman mati.
Drama saling tangkap itu berlangsung dua tahun. Kehidupan tokoh-tokoh bisnis jadi mainan politik. Ujung-ujungnya mereka dibebaskan. Derita sudah telanjur begitu dalam.
Setelah isi pertemuan 10 menit itu jadi berita media di Kanada, ketegangan pindah ke Bali. Mengapa media di Kanada menceritakan isi pembicaraan dua kepala pemerintahan.
Memang media hanya mengutip "sumber dari orang pemerintahan Kanada yang bisa dipercaya". Namun sumber itu siapa lagi kalau bukan yang ada di Bali.
Jinping pun menegur Trudeau: tidak sepantasnya isi pembicaraan tingkat tinggi seperti itu dibocorkan ke media. Sopan santun diplomasi tingkat tinggi, kata Jinping, tidak begitu.
Trudeau mengelak teguran itu dengan alasan di Kanada orang bebas bicara apa saja. Di masa lalu, sekarang, dan akan datang.