Buntut Pembakaran Al-Qur'an, Warga AS di Turki Terancam Serangan Balas Dendam
jpnn.com, ISTANBUL - Kedutaan Besar Amerika Serikat kembali memperingatkan warganya di Turki mengenai potensi terjadinya serangan terhadap gereja, sinagoge dan kantor diplomatik di Istanbul.
Ini adalah pemberitahuan kedua dalam empat hari terakhir yang menyusul insiden pembakaran Al-Qur'an di Eropa.
Dalam peringatan keamanan terbarui, kedutaan AS mengatakan "kemungkinan serangan balasan oleh teroris" dapat terjadi di daerah yang sering dikunjungi oleh orang Barat, terutama lingkungan kota Beyoglu, Galata, Taksim, dan Istiklal.
Peringatan itu juga menyebutkan bahwa otoritas Turki sedang menyelidiki masalah ini.
Pada hari Jumat, beberapa kedutaan besar di Ankara termasuk Amerika Serikat, Jerman, Prancis dan Italia mengeluarkan peringatan keamanan atas kemungkinan serangan balasan terhadap tempat ibadah, menyusul insiden terpisah di mana kitab suci umat Islam, Alquran, dibakar di Swedia, Belanda dan Denmark.
Pada hari Sabtu, Turki memperingatkan warganya terhadap "kemungkinan serangan Islamofobia, xenofobia, dan rasis" di Amerika Serikat dan Eropa. (reuters/dil/jpnn)
Pemerintah Amerika Serikat mendeteksi potensi aksi balas dendam atas pembakaran Al-Qur'an yang menjadikan warga Barat sebagai sasaran
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Menjadi 'Person of the Year' Majalah Time
- Erdogan Jorjoran Menyokong Musuh Assad, Apa Kepentingan Turki di Suriah?
- Wamenperin Faisol Riza Merespons Protes Kunjungan ke Turki
- Kloning Javier
- Prabowo Pamer Kinerja Kabinetnya di Hadapan Pengusaha US-ASEAN, Begini Katanya
- Belum Resmi Jadi Presiden, Donald Trump Sudah Cari Gara-Gara dengan Negara BRICS