Bunuh-bunuhan Jelang Pemilu Pakistan, Sungguh Mengerikan
jpnn.com, ISLAMABAD - Di Pakistan, pemilu bukan sekadar pertaruhan kekuasaan. Melainkan juga nyawa. Ledakan bom acara Baluchistan Awami Party (BAP) di dekat Kota Mastung, Provinsi Quetta, Pakistan, merenggut banyak nyawa.
Korban jiwa peristiwa Jumat (13/7) itu terus bertambah. Hingga kemarin, Senin (16/7), jumlahnya mencapai 149 jiwa.
’’Sembilan korban tewas adalah anak-anak,’’ kata Qaim Lashari, personel senior Kepolisian Mastung kepada Reuters. Itu belum termasuk 180 korban yang terluka. Sebagian di antaranya terluka parah, bahkan nyawanya terancam.
Sejak awal masa kampanye sampai sekarang, kekerasan berbau politik merenggut sedikitnya 160 nyawa. Semakin mendekati hari H pada 25 Juli, intensitas serangan meningkat.
Salah satunya yang terjadi pekan lalu di Peshawar. Ledakan bom bunuh diri yang menarget kampanye Awami National Party (ANP) itu diklaim Taliban.
Serangan demi serangan terus terjadi di Pakistan. Korbannya bukan hanya warga sipil, melainkan juga tokoh-tokoh partai.
Siraj Raisani, calon legislator provinsi, tewas dalam insiden Jumat. Sementara itu, salah satu korban tewas serangan di Peshawar adalah kandidat ANP Haroon Bilour. (sha/c15/hep)
Di Pakistan, pemilu bukan sekadar pertaruhan kekuasaan. Melainkan juga nyawa. Pembunuhan bermotif politik sudah seperti tradisi di republik Islam tersebut
Redaktur & Reporter : Adil
- 37 Orang Tewas Gegara Aksi Bom Bunuh Diri di Pantai
- Teroris di Batu Menyiapkan Bom Berdaya Ledak Tinggi Untuk Bunuh Diri
- Densus Tangkap 2 Terduga Terorisme Terkait Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar
- Dunia Hari Ini: Bom Bunuh Diri di Pakistan, 40 Orang Tewas dan Ratusan Terluka
- Polda Bobol
- Korban Tewas Bom Masjid Pakistan Makin Banyak, Taliban Akhirnya Bersuara