Bunuh Diri di Pohon Beringin, Jasad Sulit Diturunkan, Akhirnya...
jpnn.com, BANYUWANGI - Ahmad Trisanani, 32, warga Lingkungan Gombreng, Gombengsari, Kalipuro, Banyuwangi, Jatim, ditemukan tergantung di pohon beringin di tengah kawasan Perkebunan Kaliklatak, Kecamatan Kalipuro, kemarin (9/7).
Korban diduga nekat mengakhiri hidup karena tidak bisa lagi menafkahi keluarganya. Selama dua bulan terakhir, Trisanani nyaris tidak bisa bekerja.
Tangan kirinya patah akibat kecelakaan lalu lintas dua bulan lalu. “Sebelumnya korban bekerja sebagai petani. Diduga karena depresi, korban diduga melakukan gantung diri,” ungkap Kapolsek Kalipuro AKP Supriyadi saat dikonfirmasi tadi malam.
Jenazah korban pertama kali ditemukan oleh Toniri, 44, warga Kaliklatak, Kelurahan Gombengsari, pukul 12.04 kemarin. Saat itu, Toniri melihat sesosok mayat gantung diri di pohon beringin.
Toniri yang juga pekerja perkebunan itu langsung berteriak minta tolong. ”Saya sedang patroli di perkebunan. Saya melihat korban sudah tergantung di pohon beringin,” ujar Toniri kepada polisi.
Toniri pun menghubungi mandor perkebunan. Setelah itu, mandor memerintahkan pekerja kebun menghubungi orang tua korban. Orang tua korban pun langsung datang ke lokasi.
Karena kesulitan melakukan evakuasi jenazah korban, petugas dan warga terpaksa menebang pohon setinggi tujuh meter tersebut.
Setelah pohon dipotong, barulah mereka berhasil menurunkan jasad korban. “Korban diturunkan lalu dibawa pulang ke rumah duka,” ucap Kapolsek Supriyadi.
Ahmad Trisanani, 32, warga Lingkungan Gombreng, Gombengsari, Kalipuro, Banyuwangi, Jatim, ditemukan tergantung di pohon beringin di tengah kawasan
- Polda Jateng Segera Ungkap Kasus Kematian dr Aulia Risma PPDS Undip, Siap-Siap
- Mahasiswa UK Petra Tewas di Halaman Kampus, Ini Penjelasan Ajeng Dyah
- Datangi Polda Jateng, Ibunda Dokter Aulia Risma Lapor Kasus Kematian Putrinya
- Haikal Gantung Diri di Rumah, Pakaian yang Dipakai Karate dengan Sabuk Hitam
- Sahroni Minta Polisi Usut Tuntas Dugaan Bullying di PPDS Undip
- Komisi IX DPR Desak Kemenkes Investigasi Dugaan Perundungan terhadap Mahasiswi Kedokteran Undip