Bunuh Diva, Konglomerat Mesir Dihukum Gantung
Jumat, 22 Mei 2009 – 11:59 WIB
KAIRO - Setelah sekitar setahun diproses hukum, kasus pembunuhan diva pop Lebanon Suzanne Tamim berakhir juga. Kamis (21/5), pengadilan Kairo menjatuhkan vonis mati kepada taipan Mesir Hisham Talaat Mustafa dan mantan polisi Mohsen al-Sukkari. Sesuai perintah pengadilan, keduanya akan dieksekusi dengan cara digantung.
Mendengar vonis mati yang dibacakan hakim ketua persidangan, wajah kedua terdakwa langsung pucat. Sukkari yang sempat mengisap rokok sebelum memasuki ruang sidang untuk mendengar vonis, terlihat gemetar. Tangis keluarga Mustafa dan Sukkari yang hadir dalam persidangan pun langsung pecah. Saking kagetnya, istri Mustafa bahkan sampai jatuh pingsan. Kegaduhan pun terjadi di ruang sidang.
Baca Juga:
Hakim memutuskan Mustafa dan Sukkari bersalah dalam kasus pembunuhan Suzanne di sebuah apartemen mewah di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Juli lalu. Mustafa yang saat itu tercatat sebagai anggota sekaligus penyandang dana Partai Demokrasi Nasional (NDP) Mesir terbukti menyuruh Sukkari membunuh Suzanne dengan imbalan uang. Associated Press melaporkan, imbalan yang diberikan Mustafa kepada Sukkari bernilai USD 2 juta (sekitar Rp 20,75 miliar).
Saat pembunuhan terjadi, Mustafa dan Suzanne disebut-sebut berstatus sebagai sepasang kekasih. Apartemen tempat penyanyi 30 tahun itu menemui ajal pun hadiah dari Mustafa. Konglomerat real estat di Negeri Hosni Mubarak itu sengaja membelikan hunian mewah itu untuk Suzanne beberapa bulan sebelum pembunuhan terjadi. Hasil investigasi menyebut cemburu sebagai motif di balik pembunuhan sang diva Lebanon.
KAIRO - Setelah sekitar setahun diproses hukum, kasus pembunuhan diva pop Lebanon Suzanne Tamim berakhir juga. Kamis (21/5), pengadilan Kairo menjatuhkan
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer