Bupati: Angkat Saja Honorer jadi Tenaga Kontrak Meski Pusat Melarang

Bupati: Angkat Saja Honorer jadi Tenaga Kontrak Meski Pusat Melarang
Ilustrasi - Guru honorer mengajar di kelas. Foto: Ricardo/JPNN.com

“Tenaga kontrak itu harus betul-betul dibutuhkan, jangan nanti baru satu-dua bulan bekerja langsung minta pindah ke kota,” tegasnya.

Kepala Disdik Kotim Muhammad Irfansyah menyampaikan saat ini jumlah tenaga guru di Kotim ada 6.571 orang.

Perinciannya, 2.275 guru PNS, 1.300 PPPK, 294 tenaga kontrak, 911 honorer, dan 1.761 guru yayasan tetap (GYT) pada sekolah swasta.

Dia menjelaskan, dari segi jumlah guru di Kotim sebenarnya sudah mencukupi. Namun, belum ideal dari segi pemerataan.

“Seperti yang dikatakan bupati, bahwa sebagian besar guru menumpuk di kota. Kalau dari segi jumlah kita tidak masalah, tapi kurang dari segi pemerataan saja,” ucapnya.

Diakui, masalah pemerataan guru ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi Disdik Kotim ke depannya.

Sesuai arahan bupati, pihaknya berupaya agar tenaga pendidik merata sampai ke pelosok, salah satunya dengan mengangkat tenaga honorer sebagai tenaga kontrak dengan catatan siap bekerja sesuai kebutuhan daerah. (sam/antara/jpnn)

Rekrutmen PPPK 2024 belum jelas, bupati secara tegas menyatakan agar honorer diangkat saja menjadi tenaga kontrak.


Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News