Bupati Biak Numfor: Jangan Terpancing Isu Rasisme
![Bupati Biak Numfor: Jangan Terpancing Isu Rasisme](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2020/01/06/personel-kri-layang-635-yang-sedang-melaksanakan-operasi-ambalat-di-wilayah-nunukan-berhasil-mengibarkan-kembali-bendera-merah-putih-di-suar-karang-unarang-foto-dispen-koarmada-ii-16.jpg)
Kemudian meningkatkan kompetensi dan aktif dalam berbagai bidang kegiatan baik organisasi maupun kelembagaan.
“Mahasiswa harus aktif organisasi dengan demikian bisa merangkul dihargai toleransi terbangun, saya sebagai Bupati ketika terjadi kasus di Surabaya meminta tetap di sana dan tidak pulang,” ujar Herry.
Dia mendorong mahasiswa Papua menunjukkan prestasi agar tidak dipandang remeh oleh pihak lain.
Dia juga mengimbau mahasiswa Papua bisa hidup bersosialisasi agar tidak hanya hidup dan mengenal dari satu suku saja. Mahasiswa Papua harus aktif dalam setiap organisasi.
Thomas Eppe Safanpo, Wakil Bupati Asmat juga mengingatkan, persoalan rasisme bukan persoalan Papua. Namun, persoalan Indonesia keseluruhan.
Karena itu, semua kalangan harus diedukasi hidup dalam keberagaman, jangan mengejar persatuan lalu keberagaman dinafikan.
Thomas mengemukakan, sebagai mantan mahasiswa Papua yang pernah kuliah di Solo, ia merasa masyarakat sangat terbuka dan tidak pernah ada perlakukan rasis yang terbuka.
Hanya, harus diakui seringkali ada ekspresi dan pernyataan konyol, maupun mimik bahasa.
Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap mengimbau agar perasaan merasa terdistriminasi dihilangkan dan jangan terpancing isu rasisme.
- Ratusan Pelajar di Wamena Demo Tolak Program Makan Bergizi Gratis
- Berulah Lagi, KKB Bakar Gedung SMP di Papua Tengah
- Dana Otsus Papua 2025, Supiori Kebagian Rp 101 Miliar
- Brantas Abipraya Rampungkan Pembangunan Rumah Sakit UPT Vertikal Papua
- Bawa 42 Paket Ganja, Calon Penumpang Ditangkap di Bandara Sentani Papua
- Legasi Ottow dan Geissler di Tanah Papua