Bupati Bogor Ade Yasin Ditangkap KPK, ICW: Pengawasan BPK Gagal
jpnn.com, JAKARTA - Indonesian Corruption Watch (ICW) menilai pengawas internal Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) gagal menjalankan fungsinya.
Hal itu disampaikan Peneliti ICW Egi Primayogha menanggapi penetapan Bupati Bogor Ade Yasin sebagai tersangka suap pengurusan laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor Tahun Anggaran 2021.
Ade Yakin diduga menyuap oknum pegawai BPK Perwakilan Jawa Barat (Jabar) demi mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian (WTP).
Egi menyebut skandal itu membuktikan kurangnya keseriusan BPK dalam melakukan pengawasan.
"Ini menunjukkan BPK tidak pernah serius membenahi instansinya, padahal BPK adalah salah satu lembaga yang mestinya menjadi garda terdepan dalam pemberantasan korupsi," kata Egi, Kamis (28/4).
Sebab, penekanan yang diberikan BPK ialah kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan laporan keuangan yang sesuai dengan Standar Pelaporan Keuangan Negara.
Egi pun menilai jual beli predikat WTP itu dilakukan Bupati Bogor hanya untuk menjaga gengsi atau membohongi publik.
Hal itu dilakukan agar institusi yang dipimpin pelaku seolah bersih dari korupsi padahal belum tentu demikian.
ICW sentil pengawasan interna;l BPK setelah Bupati Bogor Ade Yasin ditangkap KPK karena menyuap pegawai BPK Jabar demi predikat WTP.
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Inilah Putusan KPK soal Penggunaan Jet Pribadi Kaesang bin Jokowi
- Soal Kerja Sama PT Timah dan Smelter Swasta, Saksi Singgung Rekomendasi BPK
- KPK Sarankan Semua Pihak Profesional Saat Tangani PK Mardani Maming
- Debat Pilgub Jateng: Andika Sebut Indeks Demokrasi dan Pelayanan Publik Menurun
- KPK Panggil Auditor Utama BPK terkait Kasus Korupsi X-Ray di Kementan