Bupati Buol Mengaku Tak Pernah Bertransaksi dengan Anshori
Jumat, 29 Juni 2012 – 18:44 WIB

Bupati Buol, Amran Batalipu mengenakan jaket Partai Golkar, usai menunaikan ibadah salat Jum'at di Kabupaten Buol, Provinsi Sulawesi Tengah, Jumat (29/6). Foto: Getty Images
JAKARTA - Bupati Buol, Amran Batalipu mengaku heran dengan pemberitaan yang menyebutkan dirinya sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap konsesi Lahan Kelapa Sawit. Padahal, saat tim KPK menangkap tangan pengusaha bernama Anshori, ia tidak berada di tempat kejadian perkara (TKP).
Amran yang juga ketua DPD Golkar Buol itu menjelaskan dirinya tidak pernah berinteraksi dengan Anshori. Apalagai saat penangkapan, dia sedang melakukan kampanye karena kembali mencalonkan sebagai bupati Buol, Provinsi Sulawesi Tengah.
"Waktu itu saya sedang kampanye Pemilukada di daerah lain. Tempat kejadian dengan tempat saya kampanye berjarak 60 kilometer. Bagaimana saya bertransaksi, jarak dan tempat kampanye saja berjauhan" bantah Amran usai melakukan salat Jumat (29/6) di Buol.
Amran merasa pemberitaan ini sangat merugikan dirinya yang kembali mencalonkan sebagai kepala daerah. Sebab, dengan penyebutan status tersangka, calon yang menjadi pesaingnya akan diuntungkan dan bisa dijadikan senjata untuk melakukan black campaign.
JAKARTA - Bupati Buol, Amran Batalipu mengaku heran dengan pemberitaan yang menyebutkan dirinya sebagai tersangka dalam kasus dugaan
BERITA TERKAIT
- Kecelakaan di Jembatan Sungai Segati Renggut 14 Nyawa, 1 Korban Belum Ditemukan
- Longsor di Garut, Seorang Warga Tertimbun Berjam-jam
- Longsor di Boyolali, Belasan Rumah Warga Rusak
- Tabrakan Beruntun di Cicaheum Bandung, Seorang Pejalan Kaki Tewas
- Detik-Detik Bocah Tewas Tersedot Saluran Pembuangan Kolam Renang di Garut
- PPPK Tahap 1 Bantul Baru Bisa Mulai Efektif Bekerja Juli 2025, Ini Penjelasan Triyanto