Bupati Cantik Ini Pertanyakan Alasan Pemilu Harus Ditunda
jpnn.com, PONTIANAK - Penundaan Pemilu 2024 dapat memberikan dampak pada ketidakpastian penyelenggaraan pemerintahan dan itu akan berpengaruh pada kehidupan masyarakat bangsa.
"Pertanyaannya ialah, mengapa pemilu harus ditunda? Karena itu tidak perlu. Proses pemilu yang diagendakan tahun 2024 sudah sesuai dengan amanat konstitusi kita, dan itu harus diikuti," kata Bupati Landak, Kalimantan Barat Karolin Margret Natasa di Pontianak, Kamis.
Menurutnya, jika memang ada upaya untuk menunda pemilu, tentu hal tersebut harus melalui amendemen undang-undang terlebih dahulu, sehingga pemerintahan yang ada nanti tetap sah dan memiliki kredibilitas.
"Saya lebih khawatir mengenai situasi yang tidak pasti dan ketidakpastian berkaitan dengan kondisi pemerintahan yang akan mempengaruhi kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, mudah-mudahan nanti di tingkat pusat ini bisa benar-benar dipertimbangkan," tutur bupati cantik ini.
Dia mengatakan politisi hendaknya mempertimbangkan dengan baik segala kebijakan yang dibuat, karena itu tidak hanya memengaruhi pemerintahan di tingkat pusat tetapi juga di tingkat daerah.
Usulan penundaan Pemilu 2024 disampaikan elite politik beberapa waktu lalu.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengusulkan penundaan Pemilu 2024 selama satu tahun atau dua tahun dengan tujuan agar momentum perbaikan ekonomi tidak hilang atau tidak terjadi pembekuan ekonomi.
"Jadi, menurut saya, jalankan saja apa yang sudah ada, jangan sampai ini menimbulkan gejolak nantinya," kata Karolin. (antara/jpnn)
Bupati cantik ini bertanya, mengapa pemilu harus ditunda. Ada yang bisa menjawab?
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- Gugatan Ghufron Ditolak, Cak Imin Tak Perlu Ganti Rugi
- Rommy Minta Pengurus Partai Tobat, Wasekjen PPP Bereaksi Begini
- Selama 2024, DKPP Pecat 66 Penyelenggara Pemilu
- Hadiri HUT ke-60 Golkar, Bamsoet Apresiasi Prabowo Dukung Perubahan Sistem Demokrasi
- Mardiono: Kader PPP Menyalahkan Kekurangan Logistik Pas Kalah Pemilu 2024
- Pemilih Dijatuhi Sanksi Jika tak Memilih? Pakar Bilang Begini