Bupati dan DPRD Subang Tolak Pengumuman Honorer K-2
jpnn.com - SUBANG -- Penolakan terhadap hasil tes CPNS kategori 2 (K-2) kembali muncul. Setelah Bupati Subang Ojang Sohandi menyatakan menolak hasil CPNS Honorer K-2, kali ini penolakan datang dari Ketua DPRD Subang, Beni Rudiono.
Menurut Beni, jika semua CPNS K2 yang baru diumumkan oleh Badan Kepegawaian Nasional (BKN) semua diterima, maka Pemkab Subang terancam tidak bisa membayar gaji para PNS yang baru diangkat. Bahkan Beni menegaskan, pemkab tidak pernah mengajukan kebutuhan CPNS sebanyak itu.
“Kalau semua CPNS yang lolos itu diangkat, tentunya pemkab tidak akan bisa membayar gaji mereka," ujar Beni.
Dikatakan Beni, jumlah PNS di Kabupaten Subang saat ini mencapai 14 ribu lebih. Sedangkan APBD tahun 2014 hanya sebesar Rp1,7 triliun.
“Kalau kita mengangkat CPNS sebanyak itu, tentunya anggaran akan habis oleh biaya untuk pegawai,” tegas Beni.
Politisi PDIP ini menilai, kelulusan CPNS K2 saat ini terdapat kejanggalan dalam penerima. Ini diketahui setelah jumlah honorer K2 yang saat itu mengikuti testing membengkak menjadi 7.345 orang.
Padahal yang mengikuti prosedur uji publik sebagai tahapan normatif untuk bisa ikut testing CPNS hanya 6 ribu orang. “Kami menemukan indikasi banyaknya data honorer K2 yang dimanipulasi oleh sejumlah oknum. Kami DPRD Subang akan membahas hal ini dengan Komisi A,” pungkas Beni. (bds/din)
SUBANG -- Penolakan terhadap hasil tes CPNS kategori 2 (K-2) kembali muncul. Setelah Bupati Subang Ojang Sohandi menyatakan menolak hasil CPNS Honorer
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Perbedaan Data Kerugian Lingkungan Kasus Korupsi Timah Sorot Perhatian di Persidangan
- Mobil Sukarelawan Andika-Hendi Tabrak Pohon di Semarang, 2 Orang Masuk RS
- Kecelakaan di Tol Cipularang, Sopir Truk Trailer Tersangka
- Sikap Ahli di Sidang Kasus Timah Tidak Etis, Perhitungan Kerugian Negara Diragukan
- Rayakan HUT ke-24, Epson Berkomitmen Berikan Dampak Positif Bagi Masyarakat Indonesia
- Ahmad Muzani Ingatkan Warga Jaga Persatuan & Kesatuan Menjelang Pilkada 2024