Bupati di Papua Tolak Ujian Nasional
Kamis, 06 Desember 2012 – 08:54 WIB
Dikatakannya, bila ujian nasional it uterus dipaksakan, maka anak-anak dari daerah pedalaman akan bayak yang tidak lulus, dan itu akhirnya mendiskreditkan anak-anak yang semestinya juga bisa tumbuh berkembang seperti anak-anak lainnya. Oleh sebab itu, pola ujian nasional harus diubah. Kurikulumnya juga harus diubah dan disesuaikan dengan kondisi daerah. "Kurikulim yang bagus itu harus disesuaikan dengan kondisi daerah, dengan adat istiadat, social budaya, dan kondisi geografis yang ada, sehingga nantinya anak-anak bisa menjadi pintar dan bisa bersaing dengan yang lain," tukasnya.
Baca Juga:
Bupati menambahkan, ujian itu ibarat nyanyian. Jadi, jangan paksakan nyanyian itu bisa ditiru oleh semua daerah tanpa mengetahui iramanya. "Jadi Jakarta jangan paksakan agar kita bernyanyi dengan nada dan iramanya orang Jakarta, tapi biarlah kami menyanyi dengan lagu kami sendiri, daripada kami harus nyanyi hanya tau kata-kata tanpa tau iramanya. Jadi Jakarta tidak boleh pukul rata semua daerah," pungkasnya. (fud)
JAYAPURA - Beberapa kalangan memang menentang pelaksanaan ujian nasional. Bahkan Bupati Yahukimo, Papua Ones Pahabol dengan tegas menyatakan /bahwa
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ganesha Operation Bekali Siswa Sumsel Menghadapi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi yang Ketat
- Institut Teknologi Del Menggunakan AI untuk Deteksi Kecurangan Saat Ujian
- Rantastia Nur Alangan Ungkap Dukungan Dr. Ram Krishna untuk UIPM
- Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Sulsel, Ganesha Operation Kenalkan GO Expert
- Uhamka Masuk Daftar Universitas Terbaik Asia versi QS AUR 2025
- Ini Kata Bahlil soal Gelar Doktornya di SKSG UI