Bupati Indramayu Nonaktif Didakwa Menerima Suap Rp 3,9 Miliar dari Pengusaha

jpnn.com, BANDUNG - Jaksa KPK mendakwa Bupati Indramayu nonaktif Supendi menerima suap Rp3,9 miliar dari pengusaha untuk jual beli proyek pembangunan di Kabupaten Indramayu.
Jaksa KPK Kiki Ahmad Yani mengatakan, Supendi didakwa menerima suap dari Carsa ES yang merupakan pengusaha. Carsa sendiri sebelumnya telah divonis dua tahun penjara dan denda Rp200 juta dari kasus penyuapan tersebut.
"Yaitu (terdakwa) beberapa kali menerima pemberian uang yang totalnya sejumlah Rp3.928.250.000," kata Kiki dalam sidang perdana pembacaan dakwaan di Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Jalan L.L.R.E Martadinata, Kota Bandung, Senin.
Dalam suap tersebut, Supendi didakwa bekerja sama dengan Kadis PUPR Indramayu Omarsyah dan Kabid Jalan Dinas PUPR Wempi Triyoso untuk memberikan proyek pekerjaan kepada Carsa.
Kiki menjelaskan, Supendi awalnya mendapat total keseluruhan sekitar Rp3,6 miliar. Uang tersebut diterima Supendi sejak tahun 2018 saat menjabat sebagai Plt Bupati Indramayu, sampai tahun 2019 saat Supendi diangkat sebagai Bupati Indramayu.
Kemudian Supendi kembali menerima sebesar Rp100 juta dari Carsa pada Oktober 2019 sebelum ditangkap oleh KPK. Semula Supendi meminta sebesar Rp115, namun Carsa hanya menyanggupi memberi Rp100 juta.
Selain itu, Supendi juga menerima uang lagi dari tiga orang lainnya. Yang pertama uang dari Kasnadi sebesar Rp125 juta sekitar tahun 2019, kedua dari Badrudin sebesar Rp150 juta sekitar tahun 2019, lalu dari Suryono sebesar Rp37 juta tahun 2019.
Menurut Jaksa, perbuatan Supendi itu bertentangan dengan kewajibannya. Sehingga patut diduga bahwa hadiah uang tersebut diberikan untuk menggerakkan sesuatu dalam kuasanya sebagai kepala daerah.
Jaksa KPK mendakwa Bupati Indramayu nonaktif Supendi menerima suap dari pengusaha untuk jual beli proyek pembangunan.
- GMSK Dukung KPK Dalami Keterlibatan Febrie Diansyah di Kasus TPPU SYL
- KPK Jadwal Ulang Pemeriksaan Febri Diansyah
- Pengacara Ungkap Tiga Kelemahan Jaksa Jawab Eksepsi Hasto, Silakan Disimak
- Jaksa KPK Mengakui Delik Perkara Hasto Bukan terkait Kerugian Negara
- Guntur Romli Tuduh KPK Pakai Cara Kotor untuk Ganggu Pembelaan Hasto
- Jaksa KPK Tegaskan Perkara Hasto Murni Penegakan Hukum