Bupati Ingin Double Track KA Tembus Banyuwangi
jpnn.com - JAKARTA - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mendorong pembangunan jalur ganda (double track) kereta api sampai Banyuwangi, tidak berhenti pada jalur Jakarta-Surabaya saja. Pembangunan jalur ganda sampai Banyuwangi akan memeratakan pertumbuhan hingga kawasan timur Jawa.
"Keberadaan jalur ganda hingga ke timur Jawa akan menciptakan sentra pertumbuhan baru. Selama ini kan pertumbuhan masih banyak bertumpu di barat Jawa. Kalau di Jawa Timur, pertumbuhan masih tersentral di Surabaya dan sekitarnya," ujar Anas saat diskusi terkait jalur ganda yang digelar Kementerian Perhubungan dan Rajawali Foundation, Rabu (27/8). Diskusi dilakukan di dalam kereta api dari Jakarta sampai Semarang.
Hadir dalam diskusi tersebut Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, ekonom Tony Prasetiantono, dan sejumlah kepala daerah.
Anas memaparkan, jalur ganda sampai Banyuwangi sangat urgen untuk menggerakkan ekonomi di wilayah timur Jawa atau yang biasa disebut sebagai kawasan Tapal Kuda. Jumlah penduduk wilayah Tapal Kuda mencapai 9,006 juta jiwa atau sekitar 24 persen dari total penduduk Jatim. Total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) kabupaten/kota yang terletak di Tapal Kuda sebesar Rp 155,32 triliun atau sekitar 16 persen dari total PDRB Jatim.
Di kawasan timur juga sudah berdiri kawasan industri PIER di Pasuruan dan sedang proses dibangun Banyuwangi Wongsorejo Industrial Estate di Banyuwangi. Diperkirakan sekitar 30 persen teus kontainer yang ada di Jatim tiap tahunnya berasal dari wilayah timur Jawa atau wilayah Tapal Kuda.
"Jika ada double trakck, sistem logistik dari timur Jawa ini bisa dikatakan beres. Double track nantinya harus menghubungkan dua sentra industri baru di kawasan timur, yaitu kawasan industri PIER di Pasuruan dan Wongsorejo di Banyuwangi," jelas Anas yang merupakan alumnus program Transforming Leader di Harvard Kennedy School of Government.
Keberadaan jalur ganda sampai Banyuwangi bisa memfasilitasi industri-industri yang ada di wilayah timur Jawa, termasuk industri berbasis pertanian, untuk mengirim hasil produksinya melalui pelabuhan yang ada di wilayah timur seperti Pelabuhan Probolinggo atau Pelabuhan Tanjung Wangi Banyuwangi. Hal ini untuk mengurangi beban Pelabuhan Tanjung Perak dan Pelabuhan Gresik yang sudah kewalahan dan menimbulkan ekonomi biaya tinggi (high cost economy).
Selama ini, aktivitas muat barang dari Jatim yang akan dikirim ke luar provinsi terpusat di Pelabuhan Tanjung Perak dan Pelabuhan Gresik hingga sekitar Rp 60 triliun per tahun atau 83,68 persen dari total aktivitas muat di Jatim.
JAKARTA - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mendorong pembangunan jalur ganda (double track) kereta api sampai Banyuwangi, tidak berhenti pada
- Menyamar Jadi Pembeli, Polisi Tangkap Wiraswasta & Mahasiwa Pembawa 2,6 Kg Sabu-Sabu di Siak
- 4 Rumah dan 1 Bengkel di Agam Terkena Longsor, 22 Jiwa Terdampak
- PAM Jaya Pasang Pompa Alkon, Masyarakat Bilang Begini soal Dampaknya
- Bus Rombongan SMP Bogor Kecelakaan di Tol Pandaan-Malang, 4 Orang Tewas
- PPPK 2024 Tahap II, 204 Tenaga Non-ASN Sudah Mendaftar
- Gedung Layanan RS Bhayangkara Ruwa Jurai Diresmikan, Ini Pesan Kapolda Lampung