Bupati Ini Punya Cara Kreatif Agar Semua Warganya Bisa Bahasa Asing
”Ada kelompok yang gabungan dari dua desa bersebelahan karena meminati satu bahasa yang sama, namun pesertanya kurang dari 12 orang. Jadi misalnya di Desa A ada 3 warga ingin belajar Mandarin, lalu Desa B ada 7 warga, ya kami gabungkan jika desanya berdekatan,” ujarnya.
Sejumlah peserta kursus menyambut baik program ini. Fauzi, petani dari Kecamatan Glenmore, mengatakan, dia mengikuti kursus tersebut karena ingin bisa berbahasa Inggris.
”Meski saya petani, saya merasa perlu bisa pintar bahasa Inggris. SMA dulu juga dapat pelajarannya, tapi kalau lewat kursus kan lebih cepat menguasai karena banyak praktik,” kata pemuda berusia 21 tahun itu.
Indrawati, ibu rumah tangga asal Kecamatan Kabat, mengatakan, dia telah mengikuti kursus bahasa Inggris
sebanyak 2 kali pertemuan. ”Saya ingin mahir bahasa Inggris supaya bisa mengajari anak saya. Paling tidak sejak kecil saya biasakan anak saya bisa menguasai beberapa kalimat biar dia termotivasi belajar,” ujar Indrawati.
Adapun Nanang Maulana, peserta kursus yang lain, mengikuti kursus bahasa Arab untuk kepentingan studinya. Anang merupakan lulusan STAI Ibrahimy Banyuwangi. ”Saya berniat melanjutkan studi pascasarjana di luar negeri yang mensyaratkan kemampuan berbahasa Arab. Karena itu, saya gabung program ini,” ujar Nanang. (mas/jpnn)
BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi meluncurkan program kursus bahasa asing berbasis desa yang diikuti 3.009 pemuda dari seluruh desa/kelurahan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Korban Banjir Rob di Tulang Bawang Terima Bantuan 1 Ton Beras
- Misteri Mahasiswa Unej Ditemukan Tewas Seusai Terjatuh dari Gedung Kampus
- Ngeri, Rem Truk Blong Tabrak Beberapa Kendaraan di Sukabumi, Ibu Hamil Meninggal
- Pemprov Uji Coba Helipad Kantor Gubernur Papua Barat
- Menyamar Jadi Pembeli, Polisi Tangkap Wiraswasta & Mahasiwa Pembawa 2,6 Kg Sabu-Sabu di Siak
- 4 Rumah dan 1 Bengkel di Agam Terkena Longsor, 22 Jiwa Terdampak