Bupati Jayawijaya: Di Mana-mana terjadi Pembakaran, Pelemparan

Bupati Jayawijaya: Di Mana-mana terjadi Pembakaran, Pelemparan
Anak sekolah berlarian saat demo di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Senin (23/9/2019) pagi. Foto: ANTARA/HO/dokumen warga

jpnn.com, JAYAWIJAYA - Rusuh di Wamena menyebabkan ribuan masyarakat Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, mengungsi ke Mapolres dan Kodim 1702/Jayawijaya Senin (23/9) pagi. Warga yang mengungsi bukan saja pendatang tetapi juga masyarakat asli Papua.

Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Senin, mengatakan sedang diupayakan agar situasi kondusif.

"Terkait pengungsi, kita berupaya dengan keamanan untuk menjaga situasi yang terjadi ini supaya kondusif kembali lagi," katanya.

Bupati mengatakan aksi yang terjadi pagi hari hingga sore bukan demonstrasi. Pihak kepolisian dan pemerintah bahkan tidak menerima pemberitahuan bahwa akan dilakukan demonstrasi.

"Ini bukan demonstrasi lagi, ini aksi anarkis dan terjadi di mana-mana terjadi pembakaran, pelemparan," katanya.

Bupati mengatakan belum diketahui pasti jumlah korban mati dan luka pada insiden yang melibatkan anak-anak usia sekolah tersebut.

"Korban kami belum dapat data, dan kami berupaya di rumah sakit tetap pelayanan bisa berjalan dengan baik," katanya.

Berdasarkan pantauan, sejumlah masyarakat lari menyelamatkan diri ke Mapolres dan Kodim dengan membawa barang seadanya.

Rusuh di Wamena, sekitar 200-an warga berseragam SMA itu merusak kios, toko, membakar mobil, membakar motor bahkan dikabarkan telah membunuh beberapa orang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News