Bupati Lobar Diperiksa Dua Jam
Cuma Ditanya Lima Soal
![Bupati Lobar Diperiksa Dua Jam](https://cloud.jpnn.com/photo/image_not_found.jpg)
jpnn.com - Pemeriksaan kali ini, terbilang cukup singkat. H Iskandar hanya diperiksa selama dua jam. Pemeriksaan oleh tim penyidik KPK, berakhir sekitar pukul 13.00 Wib.
Saat diperiksa untuk yang ketiga kalinya sejak ditahan 2 Mei lalu, Iskandar enggan mengeluarkan sepatah kata pun waktu dicegat saat masuk dan keluar gedung KPK. Iskandar tutup mulut dan berlalu meninggalkan wartawan yang menghadang tangga masuk KPK.
Sama halnya dengan pemeriksaan sebelumnya, siang kemarin, H Iskandar bertolak ke KPK dengan didampingi pengacaranya Haeri Parani SH. Pria yang sempat sakit diruang tahanan Mabes Polri ini, terlihat tegar dengan balutan batik hijau dan celana kain hitam yang ia kenakan.
Sementara itu, Kuasa hukum H Iskandar, Haeri Parani SH yang dikonformasi Lombok Post usai pemeriksaan kliennya mengaku, H Iskandar dipanggil tim penyidik KPK untuk dimintai keterangan tambahan terkait kasus korupsi ruislagh eks kantor Bupati Lobar.
Pada pemeriksaan kali ini, beber Haeri, kliennya diajukan
Usai pemeriksaan tambahan ini harap Haeri, kasus yang telah menyeret kliennya menjadi tersangka hendaknya bisa dilimpahkan secepatnya mungkin ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).
Secara terpisah, Humas KPK Johan Budi yang dihubungi di kantor KPK Jl Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa kemarin menjelaskan, hingga saat ini belum ada kejelasan kapan berkas dua tersangka korupsi ruislagh eks kantor Bupati Lobar akan dilimpahkan ke Tipikor. “Saya tidak berani pastikan. Tapi akan diusahakan secepatnya,” aku Johan.
Diakui Johan, P21 berkas Iskandar dan Izzat sedianya akan dilakukan akhir Juli lalu. Hanya saja, rencana tersebut tidak jadi dilakukan lantaran KPK melakukan beberapa perbaikan. Sayangnya, Johan enggen merincikan perbaikan apa saja yang dilakukan tim penyidik yang menangani kasus ini. “Kalau sudah P21 pasti saya informasikan. Tunggu saja waktunya,” pinta Johan.
JAKARTA—Tersangka pertama kasus korupsi ruislagh eks Kantor Bupati lombok barat (Lobar), H Iskandar kembali menjalani pemeriksaan di kantor
- Polri Buka Pendaftaran Akpol, Bintara, dan Tamtama hingga 6 Maret 2025
- BI Bakal Kucurkan Likuiditas Senilai Rp 80 Triliun Demi Program 3 Juta Rumah
- Surat Berharga Tak Kunjung Diserahkan Penyidik Bareskrim, Poltak Mengadu ke Propam
- DPR Minta Dugaan Pencemaran oleh Tambang Emas Milik BRMS Diselidiki
- Istri Polisi Tersangka Penipuan Ponzi, Sahroni Minta Suami Wike Juga Diperiksa
- Komisi XII Tinjau Ketersediaan Stok Elpiji 3 Kg di Kembangan