Kafilah Sidoarjo Menuju MTQ, Bupati Muhdlor Sebut Soal Antiradikalisme
“Sidoarjo insyaallah akan terus membikin program untuk selalu menyemai lahirnya generasi muda cinta Al-Qur'an dan cinta bangsa, anak-anak muda anti-radikalisme,” ujarnya.
Di antara program itu adalah penguatan peran guru mengaji di kampung-kampung serta lembaga pendidikan lainnya. Guru mengaji berperan menanamkan pemahaman agama yang ramah dan menebar manfaat.
"Karakter moderat, toleran, tasamuh, menghargai perbedaan, bisa disampaikan di sela-sela pembelajaran mengaji. Sehingga Sidoarjo ke depan akan diwarnai oleh anak-anak muda inklusif dengan tetap memiliki pemahaman agama yang kuat. Agamis dan penuh adab, tetapi sangat toleran,” tuturnya.
Dia juga menyebut Sidoarjo memiliki program-program pemberdayaan khas anak muda untuk menghindarkan mereka dari serbuan paham radikal. Mulai dari kewirausahaan alias pemberdayaan ekonomi, pengembangan kreativitas, forum anak muda lintas agama, hingga beragam aktivitas positif lainnya.
"Kami berikhtiar membangun ekosistem anak muda dengan berbagai kegiatan positif, baik di bidang agama, ekonomi, seni, budaya, cinta lingkungan, dan sebagainya. Saya yakin ini akan menjalin interaksi sosial anak muda, mereka bisa membangun kesepahaman dan saling menghargai perbedaan,” tutur Gus Muhdlor. (adk/jpnn)
Bupati Muhdlor Ali mengingatkan anggota kafilah Sidoarjo MTQ bukan sekadar ajang memburu gelar juara.
Redaktur & Reporter : Adek
- Pemenang Kompetisi MTQ Internasional Raih Hadiah Uang Rp125 juta
- Kaltim Raih Juara Pertama Cabang Fahmil Quran Putra MTQN ke-30
- Sekda Kaltim Targetkan 5 Sukses Penyelenggaraan MTQ Nasional ke-30
- Para Remaja Antusias Ikut Kompetisi Qiraat Murottal MTQ Nasional di Kaltim
- 36 Negara Pamerkan Keindahan Seni Kaligrafi Dunia di MTQ Nasional ke-30
- PN Jaksel Sudah Terima Berkas Gugatan Praperadilan Gus Muhdlor