Bupati Selayar Bakal Boyong Presiden ke Jokowi Island
jpnn.com, SELAYAR - Rencana kunjungan Presiden Joko Widodo ke Makassar untuk membuka Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) pada 12 Juli mendatang dimanfaatkan oleh sejumlah kepala daerah di Sulsel untuk menebarkan pesona pariwisatanya.
Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto ingin menunjukkan Badan Usaha Lorong (Bulo) yang selama ini cukup berhasil. Sementara itu, Bupati Kepulauan Selayar Basli Ali ingin memboyong Jokowi menyaksikan langsung keindahan alam di wilayahnya.
“Jika selama ini presiden hanya mendapat informasi mengenai potensi besar wisata di wilayah kami, akan lebih lengkap jika beliau berkunjung langsung ke Selayar. Dengan melihat sendiri, presiden akan tahu Selayar memang tak kalah indah. Indonesia juga punya tempat wisata kelas dunia selain Raja Ampat,” ungkap Basli.
Potensi wisata Kepulauan Selayar memang sangat besar. Daerah di ujung selatan Pulau Sulawesi itu punya lebih dari 130 pulau kecil.
Sebagai penghargaan dan memudahkan orang untuk mengenalinya, di era Basli, sejumlah pulau tersebut sudah diberi nama.
Salah satunya adalah Jokowi Island yang akan ditunjukkan langsung pada presiden.
Di bawah kepemimpinan Basli yang baru saja membawa pemerintahan Kepulauan Selayar meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) pertama sejak 2006 tersebut, potensi besar pariwisata memang terus digenjot.
Menggandeng Kementerian Pariwisata, tahun depan akan digelar event besar, yakni Sail Takabonerate.
Rencana kunjungan Presiden Joko Widodo ke Makassar untuk membuka Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) pada 12 Juli mendatang dimanfaatkan oleh sejumlah
- Novita Hardini Sebut Penghapusan DAK Pariwisata akan Mencekik Daerah
- Pembukaan Program S2 King’s College London di KEK Singhasari Menandai Peluncuran HDZ & NHL
- Indef Tanggapi Wacana Pemisahan Ekonomi Kreatif dari Kemenpar
- Fadli Zon Sering Viral di Dunia Maya, Sandiaga pun Tertawa
- Malam Hari ke Cimanggis, Sandiaga Berbicara soal Keris
- Beber Bukti Brand Lokal Bayar Rp 500 Juta Untuk Ikut Event di Paris, Wanda Hamidah: Pembohongan Publik!