Bupati Subang Ojang Sohandi Dituntut 9 Tahun Bui

jpnn.com - BANDUNG – Bupati Subang nonaktif Ojang Sohandi dituntut sembilan tahun penjara oleh Jaksa penuntut umum (JPU) pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
JPU menilai politikus PDI Perjuangan itu telah terbukti bersalah atas tiga tindak pidana yang didakwakan kepadanya.
“Meminta kepada majelis hakim menyatakan terdakwa bersalah sebagaimana yang tercantum dalam dakwaan pertama, kedua, ketiga, dan keempat, serta menjatuhkan pidana penjara selama sembilan tahun, serta denda Rp 300 juta subsider 6 bulan,” ucap JPU Ali Fitroh membacakan tuntutan di hadapan majelis hakim Pengadilan Tipikor Bandung yang dipimpin Longser Sormin, Kamis (15/12).
Pada dakwaan pertama, Ojang dianggap terbukti secara bersama-sama menyuap dua jaksa di Kejaksaan Tinggi Jabar, Deviyanti Rochaeni dan Fachri Normallo.
Dalam dakwaan kedua, mantan ajudan Eep Hidayat diduga menerima gratifikasi yang jumlahnya mencapai Rp 38.293.000.000 dari sejumlah pihak.
Ojang juga dinilai terbukti bersalah melakukan tindak pidana pencucian uang (TPPU). Dia diduga menggunakan uang hasil perbuatan menilai hukum senilai Rp 60,323 miliar pada kurun waktu Oktober 2011 sampai April 2016 untuk membeli tanah, kendaraan dengan nama orang lain, serta membiayai kegiatan-kegiatan lainnya.
“Hal yang memberatkan, perbuatan terdakwa tidak mendukung pemerintah dalam program pemberantasan korupsi. Sementara yang meringankan, terdakwa berlaku sopan, mengakui perbuatan, ikut membantu dengan memberikan keterangan sejelas-jelasnya dalam persidangan,” tutur JPU.
Ojang maupun kuasa hukumnya akan membacakan pledoi atau nota pembelaan atas tuntuta jaksa pada sidang selanjutnya, Kamis (22/12).
BANDUNG – Bupati Subang nonaktif Ojang Sohandi dituntut sembilan tahun penjara oleh Jaksa penuntut umum (JPU) pada Komisi Pemberantasan Korupsi
- Prabowo Jadi Pemimpin Dunia dengan Kepuasan Publik Tertinggi di Negara G20
- PIK2 Mewujudkan Rumah Impian Warga Teluknaga, Tangis Bahagia Pecah
- Kunjungi Kraton Majapahit Jakarta, Dasco Disambut Hendropriyono
- Pemerintah Klaim Utamakan Kepentingan Nasional dalam Negosiasi Dagang dengan AS
- Dedi Mulyadi Pangkas Dana Hibah APBD 2025 untuk Pondok Pesantren
- Peneliti Harapkan Sosok Seperti Ini yang Akan Pimpin PT Telkom