Bupati Tuban Minta Pemerintah Lindungi SKT dari Kenaikan Tarif Cukai Rokok 2021
jpnn.com, TUBAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban Jawa Timur meminta rencana kenaikan Cukai Hasil Tembakau (CHT) sebaiknya ditunda.
Bupati Tuban Fathul Huda mengatakan bila kenaikan cukai dilakukan di saat daya beli melemah, produksi rokok akan turun sehingga mempengaruhi tenaga kerja.
“Yang kami khawatirkan ada PHK dari perusahaan karena barangnya tidak laku. Ini akan jadi masalah tersendiri,” ujar Fathul.
Apalagi, kata dia saat ini sangat sulit untuk mencari pekerjaan baru.
“Saya harap, kalau harus ada kenaikan cukai disesuaikan dengan angka inflasi, dan pendapatan cukainya dialokasikan untuk pembangunan,” serunya.
Sebagai salah satu daerah sentra tembakau, khususnya sektor Sigaret Kretek Tangan (SKT), Fathul khawatir para pekerja SKT di Tuban akan di-PHK.
Itulah sebabnya dia berharap pemerintah dapat melindungi industri rokok yang legal seperti SKT.
Untuk kontribusi CHT di Kabupaten Tuban, dikatakan Fathul cukup baik. Pada 2020 sebesar Rp24 miliar diterima Kabupaten Tuban dari cukai rokok dan dana tersebut dialokasikan kepada kesejahteraan masyarakat, terutama petani tembakau.
Industri SKT tetap perlu mendapat perhatian dari pemerintah terkait wacana kenaikan tarif cukai rokok, terutama ketika terjadi tekanan ekonomi selama pandemi.
- Kenaikan HJE Rokok Tidak Mendukung Upaya Prokesehatan
- Pemerintah Diharapkan Memperhatikan Industri Tembakau setelah Terbit PP Kesehatan
- Bea Cukai Sumbagtim Musnahkan Barang Ilegal, Kerugian Capai Rp 467,3 Miliar
- Bea Cukai Madura Musnahkan Rokok dan Miras Tanpa Pita Cukai Senilai Rp 49,1 Miliar
- Bea Cukai Merauke Musnahkan BMNN Hasil Penindakan, Ada Rokok hingga Kulit Buaya
- Kenaikan Harga Jual Eceran Dinilai Makin Suburkan Rokok Ilegal