Bupati Yahukimo Merasa Dilangkahi Yakpesmi
Rabu, 09 September 2009 – 05:19 WIB
YAHUKIMO -- Bupati Yahukimo, Papua, Ones Pahabol mulai bisa menerima pemberitaan mengenai ratusan warganya yang meninggal akibat kelaparan. Hanya saja, dia merasa dilangkahi oleh Yayasan Kristen Pelayanan Sosial Masyarakat Indonesia (Yakpesmi), yang memberitahukan kondisi memprihatinkan itu ke media massa. Kata bupati, mestinya Yakpesmi menyampaikan informasi itu terlebih dahulu ke Pemkab Yahukimo. Namun, bupati mengaku bisa menerima langkah Yakpesmi. Dikatakan Ones, terlepas dari jumlah data korban yang dilaporkan itu, pemerintah dan gereja betul-betul melihat umat dan masyarakat itu sebagai tanggungjawab mereka. Karenanya, setiap persoalan yang terjadi di masyarakat, pemerintah berkewajiban dan maksimal melihat kondisi yang sebenarnya, untuk selanjutnya dilaporkan secara berjenjang ke pemerintah, baik Provinsi Papua maupun pusat.
"Meski kami dilangkahi, tapi itu tidak masalah," kata Ones Pahabol di ruang kerjanya, didampingi Sekda Drs. Roby Langkutoy, kemarin. Pemkab Yahukimo sendiri akhirnya memutuskan akan memberikan bantuan tanggap darurat guna mengatasi adanya kelaparan akibat gagal panen untuk beberapa distrik di Kabupaten Yahukimo. Obat-obatan dan tenaga medis serta bantuan telah didrop ke sejumlah distrik, antara lain, Langda, Saradala, Bomela, Labahak, Suntamon, Anggruk dan beberapa distrik lainnya yang dipandang perlu. Sedang bahan makanan (bama), kata bupati, sedang dipersiapkan.
Baca Juga:
Harus diakui, adanya laporan kematian warga di sejumlah distrik disikapi cepat oleh Pemkab Yahukimo. Setelah sebelumnya menurunkan tim ke distrik-distrik, maka Selasa kemarin, langsung ditindaklanjuti dengan suatu pertemuan lengkap yang melibatkan pihak gereja. Bupati Yahukimo Ones Pahabol mengatakan, tujuan pertemuan itu selain dimaksudkan untuk bisa mengklarifikasi laporan LSM soal adanya jumlah korban meninggal karena kelaparan, juga untuk menentukan langkah penanganan selanjutnya.
Baca Juga:
YAHUKIMO -- Bupati Yahukimo, Papua, Ones Pahabol mulai bisa menerima pemberitaan mengenai ratusan warganya yang meninggal akibat kelaparan. Hanya
BERITA TERKAIT
- Kabel Udara di Jakarta Semrawut, Ongen Sangaji Usulkan Pembentukan Pansus di Komisi A
- Tokoh Masyarakat Banten Minta PSN PIK 2 Jangan Dipolitisasi
- Guru Supriyani Tetap Ikut Tes PPPK Meski dapat Afirmasi
- Tak Ada Kerugian Negara, Kubu Tom Lembong Serahkan Bukti Laporan BPK ke Hakim
- Ahli dari BPK Beberkan Kerugian Negara di Kasus Antam
- Pertamina Patra Niaga Regional JBB Jalankan Replikasi Bank Sampah Lampion di Tangerang