Burberry Stop Pakai Bulu Hewan Asli Dan Bakar Produknya Yang Tidak Laku


Burberry, yang menjual mantel dengan harga lebih dari 2.500 pound (sekitar Rp 60 juta ) dan tas sekitar 1.500 pound (sekitar Rp 26 juta) mengatakan akan memperluas upaya untuk menggunakan kembali, memperbaiki, menyumbangkan atau mendaur ulang produknya dan berusaha untuk mengembangkan bahan baru yang berkelanjutan.
PETA, kelompok yang selama ini mengkampanyekan perlakuan etis terhadap hewan, menyambut langkah Burberry untuk berhenti menggunakan bulu hewan.
Langkah yang oleh CEO rumah mode itu sebagai bagian dari pergeseran yang lebih besar dan PETA mengatakan itu adalah sebuah tanda zaman.
"Kemewahan modern berarti bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan," kata Marco Gobbetti dari Burberry, yang sedang dalam proses mereposisi label Burberry agar lebih berkelas.
Pada tahun keuangan ini hingga akhir Maret lalu Burberry mengatakan secara fisik telah menghancurkan 28,6 juta pound produk jadi mereka, jumlah itu naik dari 26,9 juta pound pada tahun sebelumnya - termasuk 10 juta pon produk kecantikan seperti parfum.
Burberry mengatakan saat ini pihaknya tengah menggandeng perusahaan mewah yang berkesinambungan, Elvis & Kresse untuk mengubah 120 ton bahan kulit untuk dijadikan produk baru selama lima tahun ke depan.
"Kepercayaan ini adalah inti bagi kami di Burberry dan kunci kesuksesan jangka panjang kami."
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia