Burhanuddin Muhtadi Sebut Warisan Sabam Sirait Soal Konsistensi Pilihan Politik
Menurut Sabam, kata Burhanuddin, menjadi bagian pemerintah dan oposisi sama-sama pentingnya. Ketika kalah, biar tetap menjadi oposisi.
Lebih jauh, kata Burhanuddin, setidaknya ada dua pelajaran yang bisa diambil dari sana.
Pertama, di acara Metro TV ada pelajaran bahwa kehidupan negara pluralisme dan komitmen keanekeragaman kemajukan bangsa diatas segalanya. Pemerintah harus bisa menjamin dan menggaransi kebebasan.
Tidak ada tirani mayoritas, dalam demokrasi punya suara hak yang sama dalam konstitusi.
Kemudian politik berbasis nilai yang diperjuangkan. Dia mendukung Palestina dan tak ragu mengecam hipokrasi Barat.
Pelajaran kedua, dari acara Jack TV adalah politik adalah pengejawantahan komitmen politik ideologis bukan pragmatis.
“Kalau politis kompromi nilai sesaat, kata Pak Sabam dia bukan leader tetapi dealer. Baginya politik itu suci,” ujar Burhanuddin.
Dua pelajaran dari politikus dari tujuh zaman mengarungi presiden Indonesia. Sabam Sirait monumen hidup menyaksikan segala zaman.
Burhanuddin mengataka warisan politik Sabam Sirait yang kita lihat adalah konsistensi pilihan politik dengan komitmen ideologis bukan politik pragmatis.
- Tim Relawan Dozer Sebut Sulsel Butuh Pemimpin Berpengalaman
- Aktivis Ini Minta Agar Anak-Anak & Perempuan Tidak Dilibatkan dalam Situasi Politik
- Elektabilitas Toni Uloli-Marten Taha Makin Moncer di Pilgub Gorontalo versi TBRC
- Isrullah-Usman Merangkul Semua Golongan, Layak Dijadikan Contoh Dalam Berpolitik
- Jelang Pencoblosan, Rudy Mas'ud-Seno Aji Bakal Jadi Pemenang di Pilgub Kaltim
- Ruang Politik Anak Muda Jakarta: Berani Bersuara dan Berekspresi di Pilkada Fest 2024