Buron 2 Tahun, Tersangka Korupsi Dana Desa di Aceh Timur Ditangkap Jaksa

jpnn.com - BANDA ACEH - Pelarian Sofyan (60), tersangka korupsi dana desa di Kabupaten Aceh Timur, Aceh, berakhir.
Sofyan yang buron atau masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) sejak Maret 2022, ditangkap Tim Tangkap Buronan Kejaksaan Tinggi Aceh bersama Kejaksaan Negeri Aceh Barat.
"Sofyan selama ini merupakan DPO Kejaksaan Negeri Aceh Timur," kata Kepala Seksi Penerangan Hukum dan Hubungan Masyarakat Kejati Aceh Ali Rasab Lubis di Banda Aceh, Rabu (6/5).
Dia mengatakan bahwa penangkapan Sofyan berdasarkan informasi dari masyarakat.
"DPO (daftar pencarian orang) atas nama Sofyan ditangkap di Desa Gaseu, Kecamatan Sungai Mas, Kabupaten Aceh Barat, pada Selasa (4/6) sekitar pukul 23.50 WIB," ungkapnya.
Dia mengatakan Sofyan menjabat sebagai Keuchik atau Kepala Desa Tanoh Anou, Kecamatan Idi Rayeuk, Aceh Timur.
Selama ini, Sofyan dicari atas dugaan tindak pidana korupsi dana desa atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong (APBG) Desa Tanoh Anou tahun 2017 hingga 2019.
Tindak pidana korupsi yang dilakukan Sofyan melanggar Pasal 2, Pasal 3 Juncto Pasal 18 UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Kerugian keuangan negara dalam kasus ini sekitar Rp 700 juta.
Sempat buron selama dua tahun, tersangka korupsi dana desa di Kabupaten Aceh Timur ditangkap jaksa.
- Lemkapi Sebut RUU Kejaksaan akan Membuat Jaksa Kebal Hukum
- Akademisi di Unimuda Sorong Nilai Asas Dominus Litis Perlu Pengawasan Ketat
- IMM UIN Sumut Soroti Asas Dominus Litis, Akademisi Singgung Warisan Kolonial
- Kewenangan Jaksa di RUU Kejaksaan Dianggap Berlebihan
- Kewenangan Berlebihan Jaksa di UU dan RUU Kejaksaan Dinilai Berbahaya
- Kubu Ted Sieong Pertanyakan Motif Jaksa Tak Hadirkan Nama-nama Dalam BAP