Buron yang Menghasilkan Panja
Senin, 15 April 2013 – 06:54 WIB
Ada Wakil Ketua Nova Riyanti Yusuf yang dokter ahli kesehatan jiwa, ada Karolin Margret Natasa yang juga dokter, ada Chusnunia Chalim yang ustadah, dan banyak lagi. Dan jangan lupa ketuanya sendiri: Ribka Tjiptaning yang juga dokter. Bahkan, ada dokter Dinajani Mahdi yang bergelar profesor, doktor, dan enam gelar mentereng lain.
Baca Juga:
Tentu saya tahu apa yang harus dibahas hari itu: outsourcing atau alih daya. Ketika saya menjadi Dirut PLN, saya kaget: begitu banyak karyawan outsourcing-nya. Ke mana-mana, ke seluruh Indonesia, saya bertemu dan bergaul dengan mereka.
Saya tahu apa yang mereka alami: Gaji jauh lebih kecil (jika dibandingkan dengan karyawan tetap), tidak jelas berapa lama akan bekerja di situ (karena bisa saja tahun berikutnya kontraknya tidak diperpanjang), dan yang paling utama mereka merasa diperlakukan tidak adil: Mereka merasa bekerja lebih keras daripada karyawan tetap, tapi gajinya jauh lebih kecil.
Tahun pertama di PLN, saya sudah langsung bisa merumuskan tiga hal strategis itu. Saya merencanakan untuk dicarikan jalan keluar di tahun ketiga masa jabatan saya. Tahun pertama, saya harus memprioritaskan program mengatasi krisis listrik di seluruh Indonesia.
TELAH lahir: Panja Ketenagakerjaan BUMN di Komisi IX DPR RI. Itulah kesimpulan rapat kerja Komisi IX DPR dengan menteri tenaga kerja dan transmigrasi
BERITA TERKAIT