Buronan Kasus Perbankan Diciduk Usai Pulang Ibadah Haji
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Intelijen Kejaksaan Agung dan Kejaksaan Tinggi Jambi membekuk satu orang buronan kasus perbankan, Jamrus Bin Jamhur, Selasa (25/9) dini hari.
Jamrus sebelumnya diburu sejak 2014 setelah kasusnya berkekuatan hukum tetap.
Jaksa Agung Muda bidang Intelijen Jan S Marinka mengatakan, Jamrus dibekuk saat sampai di Bandar Udara Internasional Minangkabau, Selasa sekitar pukul 00.30 WIB setelah menunaikan ibadah haji.
Jan menerangkan, berdasar putusan Mahkamah Agung Nomor 2401.K/PID.SUS/2013 tanggal 15 April 2014 merupakan terpidana dalam tindak pidana melanggar pasal 49 Ayat (2) huruf (b) UU RI No. 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan UU RI No. 07 Tahun 1992 Tentang Perbankan.
"Dijatuhkan pidana kepada terdakwa dengan pidana penjara selama lima tahun dan denda sebesar Rp 5 miliar dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar, maka diganti dengan pidana kurungan selama enam bulan," kata Jan, Selasa (25/9).
Operasi penangkapan buron Kejaksaan dilakukan oleh tim khusus Kejaksaan Agung dengan sandi Tabur 31.1 terus berlanjut.
Jaksa Agung HM Prasetyo telah menegaskan akan terus melakukan pengejaran terhadap para buron melalui operasi ini.
Operasi Tabur 31.1 sengaja digelar dalam rangka menangkap para buronan sejak Desember 2017. Melalui operasi penangkapan buron dari tahun ke tahun, Kejaksaan Agung mengklaim telah berhasil mengembalikan banyak kerugian negara.
Anggota Intelijen Kejaksaan Agung dan Kejaksaan Tinggi Jambi membekuk satu orang buronan kasus perbankan, Jamrus Bin Jamhur, Selasa (25/9) dini hari.
- Bantah Pengepungan Kejagung, Dankorbrimob: Tidak Ada yang Superior Di Republik Ini
- Kejagung Periksa Mantan Kasubdit di Kemendag Soal Kasus Impor Gula
- Kasus Suap Vonis Bebas Ronald Tannur: Ini Kata KY soal Pejabat PN Surabaya Inisial R
- Hanya Sikat Tom Lembong, Kejagung Bisa Dinilai Terima Suap dari Zulhas Cs
- Kasus Tom Lembong, Pakar Hukum UI: Begitu Prosesnya Tidak Lawful, maka Cacat
- Gelar Aksi di KPK, BNAK Soroti Soal Gaya Hidup Mewah Dua Petinggi Kejagung Ini