Burrito Time

Oleh Dahlan Iskan

Burrito Time
Dahlan Iskan memasak di rumah sahabatnya, John Mohn di Hays, Kansas, Amerika Serikat. Foto: disway.id

Kalau lagi lapar sekali tortillanya dua lembar. Disusun overlap. Agar lebih lebar. Diisi sayur lebih banyak. Gulungannya nanti lebih besar.

Saya selalu kangen dengan burrito itu. Kadang sampai tidak tahan. Saya coba bikin di Surabaya. Sekalian ingin pamer ke cucu-cucu.

“Tidak enak!“ teriak cucu saya.

"Lebih enak kebabnya Baba Rafi," teriak cucu yang lain.

Saya memang tidak bisa menemukan bahan-bahan yang sama dengan di Amerika. Pernah saya bawa sebagian bahan dari Amerika. Cucu saya senang. "Enak," katanya.

Kalau rasa oatmeal agak mirip. Hanya beda rasa susunya.

Saya pernah menulis di DI's Way. Apakah perbedaan 'oat' dan 'wheat'. Amat jarang orang bisa membedakannya. Dua-duanya diterjemahkan dengan biji gandum.

BACA JUGA: Menu Kuda

Sudah seminggu penuh. Tiap hari makan siang saya burrito. Hanya burrito. Bikinan sendiri. Di rumah sahabat saya di pedalaman Kansas, Amerika: John Mohn.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News