Bursa Bitcoin Terbesar Minta Perlindungan Kebangkrutan

jpnn.com - Mt Gox, bursa bitcoin terbesar di dunia yang berasal dari Jepang terancam bangkrut. Ya, setelah mengajukan perlindungan kebangkrutan di Jepang Februari lalu, Senin (10/3) kemarin, mereka mengajukan perlindungan kebangkrutan sementara di Amerika Serikat (AS).
Seperti dilansir BBC, seorang hakim di Dallas mengatakan pihaknya sepakat melindungi aset perusahaan dan untuk sementara menghentikan dua tuntutan hukum AS.
Pada Februari lalu, perusahaan mengajukan kebangkrutan di Jepang setelah kehilangan USD 473 juta atau setara Rp 5,4 triliun.
"Mt Gox dijadwalkan kembali ke pengadilan untuk memperpanjang perlindungan pada 1 April mendatang," kata seorang hakim itu seperti dilansir BBC.
Di AS, Mt Gox mendapat dua gugatan. Satu dari Coinlab Imc asal Seattle sedangkan yang satu adalah gugatan bersama (class action) dari warga Chicago Illinois.
Nah, pada awal Februari lalu, Mt Gox menangguhkan seluruh transaksi nasabahnya. Sebab, Mt Gox mendeteksi ada aktivitas yang mencurigakan pada dompet bitcoin dan sistemnya saat ini.
Nah, karena tak bisa bertransaksi, para pengguna bitcoin pun geram.
Kuasa hukum Mt Gox David Parham membantah kliennya telah melakukan penipuan. "Sistem keamanan telah diretas dan mencuri semua asetnya," kata CEO Bitcoin Mark Karpeles. (BBC/mas)
Mt Gox, bursa bitcoin terbesar di dunia yang berasal dari Jepang terancam bangkrut. Ya, setelah mengajukan perlindungan kebangkrutan di Jepang Februari
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Serangan Siber Kian Marak, Synology Beri Solusi Cegah Kebocoran Data
- iPhone 16e Hadir dengan Spesifikasi Mumpuni, Harga Terjangkau
- Samsung Mulai Kembangkan HP Lipat dengan Harga Terjangkau
- 6 Tahun Kolaborasi, Evos & Axis Konsisten Dukung Dunia Esports di Indonesia
- Lebih Dekat dengan Keluarga Saat Umrah dengan XL Axiata
- ForU AI Memimpin Revolusi Real-World AI Agent