Bursa Cawapres Jokowi: Tokoh di Luar PDIP Harus Siap Kecewa
jpnn.com, JAKARTA - Tokoh-tokoh partai koalisi pendukung Joko Widodo alias Jokowi yang digadang-gadang menjadi calon wakil presiden untuk sang petahana di Pilpres 2019, harus siap kecewa.
Pasalnya, PDI Perjuangan punya peluang memaksakan kadernya untuk mendampingi suami Iriana. Penilaian ini disampaikan pengamat politik Hendri Satrio, ketika diminta analisanya mengenai peluang pimpinan parpol koalisi pendukung Jokowi dipilih menjadi cawapres.
Menurut Hendri, peluang Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum PPP Romahurmuziy, hingga Ketum Golkar Airlangga Hartarto kecil.
"Yang akan memaksakan atau mendorong kadernya jadi wakilnya Pak Jokowi nanti pasti PDIP," ucap Hendri saat berbincang dengan JPNN, di Jakarta, Rabu (18/4).
Setidaknya beberapa alasan disampaikan pendiri lembaga survei KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) ini. Pertama, PDIP elektabilitasnya paling tinggi di antara koalisi pendukung Jokowi.
"Alasan kedua adalah kalau PDIP yang dorong kadernya, atau yang terpilih walaupun Jokowi juga dari PDIP, anggota koalisi yang lain kemungkinan tidak akan protes. Jadi aman-aman saja, smooth," ucap Hendri.
Kemudian, lanjut pria berbadan besar ini, PDIP pasti akan memaksakan diri atau berusaha keras untuk menjadikan kadernya cawapres Jokowi, supaya partai pimpinan Megawati Soekarnoputri tidak kehilangan momentum di 2024 seperti yang terjadi pada Demokrat tahun 2014 lalu.
"Setelah SBY selesai, elektabilitasnya turun terus enggak ada yang ngurusin. Nah, PDIP pasti tidak mau kehilangan momentum itu. Maka dia akan berusaha keras untuk menjadikan kadernya cawapres Pak Jokowi," tuturnya.
Peluang Muhaimin Iskandar, Romahurmuziy atau Airlangga Hartarto mendampingi Jokowi di Pilpres 2019 masih kecil.
- Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati
- Debat Pamungkas, Andika Singgung 3,37 Juta Rakyat Miskin di Jateng
- Hasto PDIP Sebut Kedekatan Anies dengan Pram-Doel Akibat Demokrasi yang Dikebiri
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral
- Megawati Dengar Ada Institusi Negara Tak Netral Pas Pilkada, Sampai Pakai Intimidasi
- 7 Hari Jelang Pencoblosan Pilkada, Hasto: Banyak Kandidat dari PDIP Berasal dari Rakyat