Bursa Global Panik, Minyak di Bawah USD 90
Selasa, 07 Oktober 2008 – 11:14 WIB
Para investor memilih melepas saham setelah bursa AS terjun bebas pada Jumat lalu (3/10). Padahal, Kongres AS sudah menyetujui dana talangan (bailout) USD 700 miliar untuk institusi keuangan di negara tersebut.
Baca Juga:
''Rencana penyelamatan tersebut disetujui Jumat pekan lalu. Namun, hingga saat ini tidak ada reaksi di pasar kredit. Sehingga wajar berasumsi bahwa langkah tersebut tidak berhasil meski pernyataan ini seharusnya masih terlalu dini,'' kata Matt Buckland, pialang CMC Markets .
Indeks di bursa Tokyo kemarin turun 4,25 persen, sedangkan indeks di bursa Hongkong turun hingga 5 persen. Bursa regional lain, seperti Seoul, terkoreksi 4,3 persen dan Sydney anjlok 3,3 persen. Indeks di bursa Shanghai terjun 5,23 persen diikuti bursa di Mumbai yang terkoreksi 5,58 persen.
Di Eropa, saham-saham berguguran setelah bank terbesar ke-4 di Jerman, Hypo Real Estate, harus diselamatkan akhir pekan lalu. Itu menyebabkan nilai tukar EUR terhadap USD melemah ke level terendah dalam 13 bulan terakhir, yakni USD 1,3511per EUR. Injeksi EUR 50 miliar (USD 68 bilion) untuk menyelamatkan Hypo Real Estate (HRE) dan pengambil-alihan Fortis oleh BNP Paribas juga tidak mampu menenangkan pasar.
BURSA global kembali memerah kemarin (6/10). Indeks bursa di kawasan Eropa dan Asia terpuruk di level terendah dalam empat tahun terakhir. Indeks
BERITA TERKAIT
- Melalui UMK Academy, Pertamina Dukung UMKM Bersaing di Tingkat Global
- Pupuk Kaltim Kembali Raih Predikat Platinum di Ajang ASSRAT 2024
- Pegadaian Gelar Media Awards 2024, Puluhan Jurnalis Raih Penghargaan
- Pertamina Regional Indonesia Timur Raih Penghargaan Internasional Best Practice GCSA 2024
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri